Lebaran 2023
Beda Lebaran Jokowi dan Megawati: Tak Ada Open House hingga Terima Kunjungan Sederet Ketum Parpol
Sejak Bulan Ramadan, setiap acara buka bersama yang dihadiri atau diadakan partai politik, kerap menjadi momen memunculkan wacana baru.
TRIBUNJAKARTA.COM - Lebaran 2023 ini berbarengan dengan tahun politik menuju Pemilu 2024.
Silaturahmi saling mengunjungi pun akan selalu diasosiasikan dengan pertemuan politik.
Terlebih, isu pembentukan koalisi sedang ramai-ramainya.
Sejak Bulan Ramadan, setiap acara buka bersama yang dihadiri atau diadakan partai politik, kerap menjadi momen memunculkan wacana baru.
Seperti halnya Presiden Jokowi yang dianggap menjadi pembentuk Koalisi Besar karena duduk bersama lima ketua umum partai politik (ketum parpol) pada acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Namun pada momen lebaran ini, Jokowi justru membatasi kunjungan pihak lain dengan tidak menggelar halalbihalal atau open house.
Di sisi lain, cara berlebaran berebeda ditunjukkan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyatakan akan menerima kedatangan sejumlah ketua umum partai politik.
Tak Gelar Open House
Presiden Jokowi sendiri akan merayakan lebaran atau Idulfitri 1444 Hijriah di kampungnya di Solo, Jawa Tengah.
Orang nomor satu di Indonesia itu dipastikan tidak menggelar open house.
Kendati demikian, tidak dapat dipastikan juga Jokowi tertutup dari menerima tamu.
Baca juga: Megawati Tak Gelar Open House saat Lebaran, Hasto: Hanya Silaturahmi dengan Ketum Parpol dan Jokowi
Pernyataan soal open house ini disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dikutip dari Kompas,com.
"Enggak ada (open house), tapi saya enggak tahu ada tamu atau enggak," ujar Bey saat dikonfirmasi pada Kamis (20/4/2023).
"Maksudnya pada prinsipnya Presiden sudah meminta jajaran untuk berlebaran dengan keluarga. Mau di Jakarta mau di kampung halaman silakan," jelasnya.
Bey menuturkan, karena sudah memutuskan tidak ada open house, Jokowi meminta agar para tamu tak perlu bertandang menemuinya pada hari Lebaran.
Sebab, masih ada hari-hari lainnya untuk bersilaturahmi.
"Ya, Presiden sudah meminta agar Lebaran kali ini dimanfaatkan untuk kumpul dengan keluarga atau yang mau mudik silakan, karena sudah tidak ada PPKM. Jadi, tidak menjadi keharusan bertemu Presiden di hari Lebaran," tutur Bey.
"Presiden juga mengerti, menteri punya keluarga, punya saudara yang sudah lama enggak ketemu. Tiga Lebaran kemarin kan PPKM, masih ada pembatasan pergerakan masyarakat. Sekarang kan sudah tidak PPKM," paparnya.
Bey juga mengungkapkan, Jokowi tidak memberikan surat edaran untuk pelaksanaan open house.

Sementara itu, untuk shalat Idulfitri, Jokowi akan melakukannya di Solo.
Namun, untuk kepastian jam dan lokasi shalat belum disampaikan hingga saat ini.
"Untuk detailnya akan diinfokan malam Lebaran ya," tambah Bey.
Megawati Terima Ketum Parpol
Sementara, Megawati sudah siap menerima kunjungan para ketua umum parpol pada hari lebaran.
Hal itu diutarakan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, saat ditemui di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta pada Rabu (19/4/2023).
Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi nama yang sudah dikonfirmasi akan datang bersilaturahmi.
"Jadi pertemuan dalam tradisi PDIP bukan hanya dengan Pak Prabowo. Tapi juga dengan Ketum parpol lain," ujar Hasto dikutip dari Tribunnews.com.

Namun begitu, Hasto masih enggan untuk merinci mengenai waktu Megawati menerima Prabowo Subianto dan ketum partai politik lainnya.
Adapun partainya kini masih menunggu keputusan dari pemerintah, soal kapan Lebaran.
"Ya tentu saja pada saat lebaran kita masih menunggu keputusan pemerintah kapan secara resmi hari raya lebaran itu apakah hari Jumat atau Sabtu dan tentu saja nanti saya bertanggung jawab sebagai penerima tamu pada saat beberapa pimpinan partai itu bersilaturahim dengan Ibu Mega," jelas Hasto.
Lebih lanjut, alumnus Universitas Gajah Mada itu meminta pertemuan tersebut tak dikaitkan dengan politik. Sebab, Idulfitri menjadi momen untuk membangun spiritulitas keagamaan.
"Kami tidak ingin mencampuradukkan antara momentum idulfitri dengan momentum politik untuk 2024."
"Idulfitri betul-betul membangun spiritualitas bangsa dan idulfitri ini sudah menjadi kultur bangsa," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Melonjak 50 Persen Dibanding Tahun Lalu |
![]() |
---|
Dekat Pusat Kota, Kecamatan Matraman jadi Wilayah Favorit Pendatang di Jakarta Timur |
![]() |
---|
2 Pekan Setelah Lebaran: 2.888 Pendatang Serbu Jakarta, Ini Daftar tingkat Pendidikannya |
![]() |
---|
Naik 20 Persen, Pengguna Kereta Api di Daop 1 Jakarta selama Lebaran Capai 750.000 Penumpang |
![]() |
---|
9 Hari Pascalebaran, 383.600 Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Tiba di Jakarta hingga Karawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.