Lebaran 2023
5 Amalan yang Dianjurkan pada Malam Takbiran Idul Fitri, Bukan Main Kembang Api!
Simak sederet amalan sunah yang dianjurkan pada malam takbiran Idul Fitri. Jangan lupa dikerjakan! Insya Allah pahala berlimpah.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Catat 5 amalan yang dianjurkan pada malam takbiran Idul Fitri, pahala berkah dan berlimpah.
Tak sampai 24 jam umat muslim akan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Umat Islam yang telah melaksanakan puasa selama bulan Ramadan akan segera menyambut hari kemenangan.
Umumnya di malam menjelang Hari Raya Idul Fitri, umat muslim bersuka cita meramaikan malam menjelang lebaran.
Tak jarang sejumlah anak-anak hingga orang dewasa bermain kembang api sebagai tanda kemenangan telah datang.
Suara kembang api yang meletup di udara, dibarengi dengan lantunan takbir senantiasa menambah meriah suasana.
Kumandang takbir di malam lebaran biasanya terdengar saling bersahutan.
Baca juga: Lebaran Sebentar Lagi, Ini 6 Amalan Sunah yang Dianjurkan Sebelum Salat Idul Fitri
Semua tampak bergembira menyambut hari lebaran tiba.
Tapi tahukah ada beberapa amalan sunah yang disarankan saat malam takbiran?
Berikut 5 amalan yang dianjurkan saat malam Idul Fitri dirangkum TribunJakarta dari berbagai sumber:
1. Mandi Saat Matahari Mulai Terbenam
Setelah berbuka puasa, diperbolehkan untuk mandi.
Menurut beberapa sumber, mandi tersebut berguna untuk mensucikan diri sebelum menyambut hari raya nan fitri.
2. Mengumandangkan Takbir
Ketika malam kemenangan tiba, umat Islam banyak memenuhi masjid.
Mengumandangkan lafadz takbir hari raya juga dilakukan dari awal matahari terbenam sampai menjelang salat id.
للهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لاَ اِلـٰهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ
Baca juga: Kerap Diucapkan saat Lebaran, Ini Arti Minal Aidin Wal Faizin yang Sebenarnya
3. Membaca Doa Seperti dibawah ini Sebanyak 10x
يَادَآئِمَ اْلفَضْلِ عَلَى اْلبَرِيَّةِ، يَا بَاسِطَ اْليَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ، يَاصَاحِبَ الْمَوَاهِبِ السَّنِيَّةِ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ خَيْرِ الْوَرَى سَجِيَّةً، وَاغْفِرْ لَنَا يَا ذَا الْعُلَى فِي هٰذِهِ الْعَشِيَّةِ
4. Bersilaturahmi
Banyak umat Islam merayakan malam takbir dengan mengunjungi kerabat terdekatnya untuk bersilaturahmi.
Tradisi turun temurun ini dilestarikan dengan sangat baik. Terutama Umat Islam di Indonesia.
Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Fitri dalam Tulisan Latin dan Arti, Ini Waktu yang Tepat Mengumandangkannya
5. Membaca Al quran
Pada hakekatnya, membaca Al quran baik dilakukan kapan saja. Tidak hanya saat malam takbir.
Namun, dengan membaca Al quran saat malam takbir membuat malam takbir hidup dengan bacaan ayat-ayat Al quran.
Bagaimana lafaz takbir ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah?
Lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:
a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.
“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.”
Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)
Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.
b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:
كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)
كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا
Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)
Baca juga: Besok Lebaran Idul Fitri, Berikut Niat Bayar Zakat Fitrah serta Golongan yang Berhak Menerimanya
Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain.
Berikut lafal lengkapnya.
اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ
“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”
Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.
Di sisi lain, lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat.
Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah.
Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Melonjak 50 Persen Dibanding Tahun Lalu |
![]() |
---|
Dekat Pusat Kota, Kecamatan Matraman jadi Wilayah Favorit Pendatang di Jakarta Timur |
![]() |
---|
2 Pekan Setelah Lebaran: 2.888 Pendatang Serbu Jakarta, Ini Daftar tingkat Pendidikannya |
![]() |
---|
Naik 20 Persen, Pengguna Kereta Api di Daop 1 Jakarta selama Lebaran Capai 750.000 Penumpang |
![]() |
---|
9 Hari Pascalebaran, 383.600 Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Tiba di Jakarta hingga Karawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.