Selalu Ditunggu Saat Lebaran, Begini Makna Salam Tempel dan Sejarahnya, Sudah Ada Sejak Dulu

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Selalu ditunggu saat Lebaran, begini makna salam tempel dan juga sejarahnya.

Bagi-bagi THR alias salam tempel saat Lebaran sudah menjadi tradisi yang melekat di Hari Raya Lebaran.

Biasanya, orang yang lebih tua akan memberikan THR dalam bentuk uang baru atau amplop berisi uang kepada anak-anak.

Uang tersebut diberikan sebagai bentuk berbagi sukacita dan kebahagiaan menyambut Hari Raya Lebaran.

Tradisi ini, sebenarnya bukan hal yang baru dari perayaan Idul Fitri di dunia.

Baca juga: Tips Goreng Kacang Agar Renyah Untuk Lebaran, Dijamin Nggak Melempem

Melansir Cashmatters, tradisi salam tempel berasal dari awal Abad Pertengahan, ketika Kekhalifahan Fatimiyah Afrika Utara mulai membagikan uang, pakaian, atau permen kepada orang-orang di lingkungan mereka pada hari pertama Idul Fitri.

Dalam sejarah Eropa, abad pertengahan berlangsung sejak abad ke 5 hingga abad ke 15.

Kebiasaan ini pun, terus berkembang seiring waktu.

Pada akhir era Ottomon sekitar lima abad kemudian, tradisi ini banyak dilakukan orang pada lingkup keluarga mereka.

Makna pemberian salam tempel saat Lebaran

Anak-anak akan lebih menyukai pemberian uang baru tanpa amplop ketika Hari Raya Lebaran.

Pemberian salam tempel kepada anak-anak bukan hanya sekedar bentuk berbagi sukacita saja.

Di berbagai negara, tradisi berbagi THR saat Lebaran sama seperti mengajarkan anak-anak agar bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan mereka secara mandiri.

Mungkin karena mereka bebas memilih kapan dan bagaimana cara mereka menggunakan atau menyimpan uang yang diberikan.

Selain itu, berbagi THR atau salam tempel saat Lebaran juga mengajarkan anak-anak tentang tindakan berbagi kepada sesama.