Pilpres 2024

Pengamat Ungkap 3 King Maker di Pilpres 2024, Anies Baswedan Bisa Dikeroyok Demi Amankan Putaran 2

Di balik koalisi hingga sosok capres dan cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024 ada king maker-nya.

Tribun Jakarta
Foto Megawati Soekarnoputri, Anies Baswedan, Jokowi, Ganjar Pranowo dan Surya Paloh. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di balik koalisi hingga sosok capres dan cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024 ada king maker-nya.

Mereka adalah orang-orang yang menentukan jalannya kontestasi politik dengan kekuasaannya masing-masing terutama dalam hal pencapresan dan dukungan politik.

Hingga saat ini, Kamis (27/4/2023), setidaknya sudah ada tiga koalisi terbentuk, yakni Koalisi Perubahan berisi NasDem, Demokrat dan PKS. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Golkar, PPP dan PAN. Ketiga adalah Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang dibangun Gerindra dan PKB.

Sementara itu, ada PDIP yang tanpa berkoalisi sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential treshold.

Dari empat poros kekuatan politik itu, sudah ada dua nama capres yang memenuhi presidential trehsold, yakni Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan dan Ganjar Pranowo dari PDIP.

Bahkan, dinamika sudah berlangsung ketika PPP yang sudah berada di KIB, memutuskan ikut PDIP mengusunh Ganjar.

Dalam waktu dekat ini nampaknya perpolitikan tanah air akan terus bergejolak.

Terlebih, para capres yang sudah dideklarasikan belum memiliki pencamping cawapres.

3 King Maker

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan, ada tiga sosok king maker di balik pertarungan Pilpres 2024 ini.

Hal itu diutarakannya saat berbicara di Kompas TV, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Sepakat Soal Pembangunan, Ganjar Merasa Cocok Berpasangan dengan Sandiaga Uno, Sesuai Saran Jokowi

"Memang yang menarik begini ya, 2024 ini bukan hanya kompetisi antar capres, tapi juga kompetisi antar king maker," ujar Burhan, panggilan karibnya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu menyebutkan, sosok king maker pertama adalah Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem.

"Sejauh ini memang ada tiga king maker yang muncul. yang pertama adalah Surya paloh karena sudah bisa, setidaknya ya, memunculkan Anies Baswedan, melalui Koalisi Perubahan," kata Burhan.

King maker kedua adalah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, partai paling berkuasa dengan besarnya perolehan suara pada Pemilu 2019 silam.

"Yang kedua adalah Ibu Mega, karena beliau adalah ketua umum partai terbesar dan tanpa koalisi dengan partai lain, PDIP punya boarding pass untuk bisa mencapreskan. Dan sudah dimunculkan dengan mendeklarasikan Ganjar sebagai capres PDIP," paparnya.

King maker ketiga tidak lain adalah Jokowi.

Gubernur Jawa Tengah yang juga Capres PDIP Ganjar Pranowo bersama Presiden Jokowi melaksanakan Salat Id di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Sabtu (22/4/2023).
Gubernur Jawa Tengah yang juga Capres PDIP Ganjar Pranowo bersama Presiden Jokowi melaksanakan Salat Id di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Sabtu (22/4/2023). (Istana Kepresidenan/Agus Suparto)

Orang nomor satu di Indonesia itu merupakan atasan dari tujuh partai dalam hal kabinet pemerintahan.

"Last but not list adalah Pak Jokowi. Pak Jokowi meskipun bukan pemimpin partai, tetapi presiden yang memegang tujuh partai pendukung pemerintah."

"Dan kalau melihat peran Pak Jokowi selama jelang 2024 memang sangat krusial, terutama dalam menentukan peta 2024," ungkap Burhan.

Menurut Burhan, Jokowi sebagai presiden aktif dalam menyiapkan suksesornya dengan turut turun memetakan Pilpres 2024.

"Jadi bukan sekedar menjadi komandan koalisi dalam pengertian running the government tapi juga sangat aktif untuk menentukan 2024."

"Jadi menurut saya, KIB maupun KIR, tidak bisa dipisahkan dari peran Pak Jokowi," kata Burhan.

Keroyok Anies

Dari tiga nama king maker yang disebutkan, dua di antaranya sama-sama berbendera PDIP, Megawati dan Jokowi.

Burhan mempertanyakan kepentingan dua king maker yang berasal dari partai sama itu.

"Jadi bukan sekedar menjadi komandan koalisi dalam pengertian running the government tapi juga sangat aktif untuk menentukan 2024."

"Jadi menurut saya, KIB maupun KIR, tidak bisa dipisahkan dari peran Pak Jokowi," ujarnya.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (11/11/2022).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (11/11/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Menurut analisisnya, kepentingan Megawati dan Jokowi kadang saling bertemu, namun juga kerap berseberangan.

Meski sebagai petugas partai yang berada di bawah komando sang putri Bung Karno, Jokowi tetap memiliki kepentingan tersendiri, terutama soal keberlanjutan pembangunan yang sudah dicanangkannya selama dua periode.

"Sejauh ini tarik ulur, satu sisi ada titik temu antara kedua tokoh, tapi di sisi lain juga terlihat ada perbedaan."

"Meskipun Pak Jokowi kader PDIP, tapi beliau juga presiden yang pada titik tertentfu punya kepentingan subjektif yang berbeda dengan Ibu Mega," paparnya.

Burhan juga membaca titik temu antara Megawati dan Jokowi adalah untuk mengadang Anies Baswedan yang menjargon diri sosok perubahan.

Anies Baswedan dan perwakilan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi memegang piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, Jumat (24/3/2024).
Anies Baswedan dan perwakilan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi memegang piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta, Jumat (24/3/2024). (istimewa)

Keduanya bisa kompak mengeroyok Anies pada kontestasi politik lima tahunan itu, demi mengamankan putaran kedua pemilihan.

Jika kedua king maker dari PDIP itu bisa menyingkirkan Anies Baswedan pada putaran pertama, status quo akan terjaga.

"Saya menduga, pada ujungnya, keduanya itu bertemu pada kepentingan untuk melanjutkan legacy Jokowi dan meminimalisir munculnya calon presiden yang dianggap antitesa Presiden Jokowi. Betul Pak Anies."

"Siapapun yang melenggang ke putaran kedua, itu diharapkan all president's man," pungkasnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved