Kasat Narkoba Tewas Tertabrak Kereta

Keluarga Nilai Janggal AKBP Buddy Naik Taksi Online ke TKP, Berlalu 1 Jam Setelah Ditelepon Tewas

Keluarga besar mencium kejanggalan di balik penyebab yang mendasari AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas diduga bunuh diri di rel kereta api.

Bima Putra/TribunJakarta.com
Istri (rambut pendek) dan anak laki-laki (seragam Taruna Akpol) Buddy saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga besar mencium kejanggalan di balik penyebab yang mendasari AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas diduga bunuh diri di rel kereta api di Jatinegara.

Kejanggalan tersebut disampaikan Cyprus A Tatali, paman AKBP Buddy Alfrits, saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023).

Cyprus menjelaskan soal AKBP Buddy Alfrits tiba-tiba keluar dari lingkungan Mapolres Metro Jakara Timur menggunakan taksi online ke tempat kejadian perkara.

TONTON JUGA

Bagi Cyprus dan keluarga besar, ini adalah kejanggalan. AKBP Buddy Alfrits ke luar dari rumahnya di Perumahan Cavana, Jalan Kenanga RT 01/RW 08, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menggunakan mobil pribadi.

Seorang petugas keamanan perumahan bernama Andi kepada TribunJakarta.com di rumah duka menjelaskan, AKBP Buddy Alfrits keluar pukul 05.00 WIB, mengajak seorang keponakannya.

Cyprus membenarkan, AKBP bersama seorang keponakannya sejak Sabtu pagi tiba di Mapolres Metro Jakarta Timur untuk mendekorasi ruangan AKBP Buddy Alfrits yang baru jabat Kasat Narkoba.

"Aneh dia naik Grab. Padahal dia ada mobil pribadi," ungkap Cypurs kepada wartawan termasuk TribunJakarta.com di depan Ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Keluarga, Cyprus menlanjutkan, sampai sekarang masih bertanya-tanya kenapa AKBP Buddy sampai rela naik taksi online keluar dari Mapolres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Fakta-fakta AKBP Buddy di Hari Kematiannya, Keluar Rumah Subuh hingga Dapat Telepon Misterius

Kejanggalan kedua, Cypurs memastikan perginya AKBP Buddy meninggalkan keponakan yang masih ada di Mapolres Metro Jakarta Timur, setelah menerima telepon dari seseorang.

Cypurs menduga, orang yang menelepon AKBP Buddy adalah orang yang punya kedudukan lebih daripada dirinya, tidak mungkin yang di bawahnya.

Menurut hemat dia, bisa jadi AKBP Buddy Alfrits naik taksi online karena buru-buru untuk urusan dengan orang yang meneleponnya.

"Orang yang menelepon itu berarti bukan orang selevel atau di bawah level dia. Orang yang menelepon itu minimal di atas dia, itu yang kita duga," terang Cyprus.

"Enggak sampai sejam, keponakannya yang menunggunya tahu-tahu dapat berita bahwa almarhum meninggal. Kok enggak sampai sejam setelah ditelepon itu ada berita meninggal. Kan sejak awal masih sehat dan dia menyuruh (keponakan, red) mendekor ruangannya," terang Cyprus.

Baca juga: Tubuh Ditemukan di Tengah Rel, Detik-detik AKBP Buddy Alfrits Diduga Akhiri Hidup Diungkap Sosok Ini

Berdasar rangkaian waktu ini, keluarga besar menolak keterangan sementara polisi yang menyebut AKBP Buddy Alfrits patut diduga bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta jarak jauh yang melintas dari Jakarta arah Tegal.

Apalagi, sebagai kepala rumah tangga AKBP Buddy Alfrits selama ini tidak pernah punya masalah. Di sosok AKBP Buddy Alfrits aktif dala kegiatan di gereja.

Diakui Cyprus, AKBP Buddy Alfrits ini menjadi tulang punggung dan yang mengatur acara keluarga besar Towoliu untuk mengadakan Paskah pada Minggu (30/4/2023).

"Itu yang menjadi kecurigaan dan munculnya dugaan-dugaan, karena semua berjalan sehat, keluarga baik, kalau soal ekonomi tidak mungkin mati kelaparan," tegas dia.

Ia pun mempertanyakan apakah kematian AKBP Buddy Alfrits ini karena jabatan barunya sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur yang menghadapi pelaku mafia narkoba.

Baca juga: AKBP Buddy Alfrits Emban Amanat Keluarga Besar Towoliu, Kabar Duka Bikin Acara Batal

"Kalau tahu-tahu jabatan Kasat Narkoba jadi begini, lebih baik tidak perlu ambil jabatan itu kalau membawa binasa bagi keluarga. Jadi anggota polisi biasa sajalah," sambung Cypurs.

Mewakili keluarga, Cypurs meminta jangan ada lagi informasi soal kematian AKBP Buddy Alfrits ini karena bunuh diri.

"Kita memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas siapa yang menelepon terakhir itu sampai suruh berangkat," kata dia.

Salah satu barang bukti AKBP Buddy Alfrits dari lokasi yang turut diamankan polisi, menurut Cypurs salah satunya adalah ponsel.

 

Penjelasan Polisi

Informasi AKBP Buddy Alfrits diduga tewas dengan sengaja bunuh diri di perlintasan kereta api itu disampaikan pihak Polda Metro Jaya.

Kesimpulan sementara itu diambil setelah polisi memeriksa masinis kereta api Tegal Bahari yang saat itu melintas dan melihat AKBP Buddy Alfrits ada di pinggir rel.

"Didapatkan untuk sementara hasil dari langkah-langkah yang kita lakukan, ini patut diduga bunuh diri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, AKBP Buddy Alfrits ditemukan sudah tewas di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu masinis kereta api Tegal Bahari yang mengarah dari Jakarta menuju Tegal menginformasikan orang tertabrak kereta.

Informasi disampaikan pada Pusat Pengendalian Operasi dan disampaikan ke Stasiun Jatinegara. Petugas lalu mengecek dan menemukan AKBP Buddy Alfrits sudah tewas berdasar identitas yang melekat padanya.

Lantaran menghalangi kereta api yang akan lewat, petugas kemudian memindahkan tubuhnya ke sisi rel.

Adapun barang-barang korban yang ditemukan di antaranya sebuah ponsel merek iPhone 13, sebuah dompet, uang tunai Rp 850 ribu, dan sejumlah jam tangan.

Trunoyudo membenarkan sebelum ditemukan tewas, AKBP Buddy Alfrits sempat terlihat di Mapolres Metro Jakarta Timur.

Lokasi penemuan jenazah AKBP Buddy Alfrits dengan Mapolres Metro Jakarta Timur hanya berjarak 2 kilometer kurang lebih.

Namun demikian, Trunoyudo belum bisa membeberkan lebih jauh terkait kronologi AKBP Buddy ditemukan tewas di rel kereta itu. Penyidik masih mendalami pemeriksaan saksi-saksi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved