Sisi Lain Metropolitan
Cerita Srikandi Damkar Depok Deg-degan Evakuasi Bocah Tertimpa Crane: Kayak Selamatkan Anak Sendiri
Srikandi pemadam kebakaran (Damkar) Depok bernama Tessy Haryati bagikan pengalaman tak terlupakan selama bertugas.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Srikandi pemadam kebakaran (Damkar) Depok bernama Tessy Haryati bagikan pengalaman tak terlupakan selama bertugas.
Kejadian yang paling diingatnya ialah ketika mengevakuasi satu siswa SMP saat kejadian crane terguling kala mengangkat tiang beton di kawasan proyek PDAM di Jalan Mawar, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Jumat (15/10/2021) lalu.
Siswa SMP tersebut diketahui terimpit dan baru berhasil dievakuasi setelah lima jam dan mengalami luka.
"Ini menguras energi saya karena korbannya itu anak perempuan usia 13 tahun itu sama usianya sama anak saya. Jadi dia lagi belajar tiba-tiba Tower BTS itu besarnya diameter itu dua orang dewasa berpelukan. Itu lebar sekali karena tower zaman dulu itu dari beton," katanya dikutip dari siaran Youtube Tribun Jakarta, Senin (1/5/2023).
Kala itu ia mengira sang anak sudah meninggal dunia lantaran ia dan timnya baru tiba di lokasi satu jam kemudian setelah mendapatkan panggilan.
Baca juga: Srikandi Damkar Depok Ungkap Pentingnya Sentuhan Tangan Perempuan di TKP Kebakaran
Lamanya waktu tersebut diakui Tessy lantaran ia bersama timnya harus mempersiapkan semua alat usai mengetahui kejadian tersebut.
"Itu rubuh menimpa dia kepalanya dia di kolong beton. Saya pikir dia udah MD karena itu di jam 10.00 saya dapat panggilan. Aduh nih kayaknya gak bisa tertolong nih. Cuma saya datang jam 11-an karena harus bawa alat semua segala macam distabilkan dulu karena pergerakan sedikit itu tower masih ada di atas genteng. Jadi masih ada di atap. Sekali sedikit pergerakan yang salah itu udah langsung menimpa saya juga dengan para rescuer yang ada," lanjutnya.
Selama proses evakuasi, ia terus melakukan komunikasi dengan anak tersebut.
Seolah melihat anak sendiri, komunikasi dilakukan dari hati ke hati. Apalagi tim medis telah meminta agar dirinya terus melakukan komunikasi agar sang anak tak tertidur atau pingsan.
"Saya datang masih bisa komunikasi dengan dia juga 'Kak kamu tenang. Nanti kita coba evakuasi kamu, yang penting kamu napasnya bisa ya'. Akhirnya perlahan perlahan kepalanya bisa dikeluarkan dari tower dari akhirnya dia bisa bernapas cuma kondisi mukanya itu sudah luka luka-luka baret-baret," bebernya.
Kondisi saat itu membuatnya berpikir sang anak mengalami patah tulang pada bagian tangan. Sebab tangannya terjepit dan membuat evakuasi dilakukan dengan hati-hati.
"Dia sampai bilang 'Bu aku haus. Ini masih lama nggak?' Haus juga nggak boleh dikasih minum. Bisa bayangin nggak itu sama saja seperti nggak boleh kasih minum sama anak sendiri. Akhirnya saya tetesin madu buat energi dia. Jadi saya membujuk dia bagaimana caranya agar dia nyaman karena kita melakukan evakuasi," ungkapnya.
Bak sebuah keajaiban, anak tersebut hanya mengalami luka memar usai lima jam terjebak.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
| Satpol PP Di Jakbar Jago Bahasa Inggris, Akui Terinspirasi Metallica hingga Fast & Furious |
|
|---|
| Cerita Mr Dede Satpol PP Viral Jago Bahasa Inggris: Cita-cita Jadi Diplomat, Awal Karier Jadi Hansip |
|
|---|
| Viral! Satpol PP DKI Jago Bahasa Inggris, Mr Dede Cerita Punya Teman Bule yang Mengubah Hidupnya |
|
|---|
| Hidup Melarat, Warga Kampung Tongkol Ancol Kecewa Tahu Tunjangan DPR Makin Melimpah: Sangat Tak Adil |
|
|---|
| Kisah Sukirwan dan Perahu Eretan yang Bertahan di Tengah Gemerlap Jakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.