Sisi Lain Metropolitan

Srikandi Damkar Depok Ungkap Pentingnya 'Sentuhan' Tangan Perempuan di TKP Kebakaran

Tessy menceritakan ia sudah menjadi bagian dari Srikandi Damkar Depok sejak tahun 2015 lalu.

Istimewa
Wawancara Wartawan TribunJakarta.com bersama dengan Srikandi Damkar Depok, Tessy Haryati pada Senin (1/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Setiap pekerjaan tentulah memiliki resiko dan tanggung jawabnya sendiri.

Seberat apapun pekerjaannya, ketika kita menyukai maka akan terasa senang dalam menjalaninya.

Hal ini jugalah yang dirasakan oleh Srikandi pemadam kebakaran (Damkar) Depok bernama Tessy Haryati.

Tessy menceritakan ia sudah menjadi bagian dari Srikandi Damkar Depok sejak tahun 2015 lalu.

"Dari tahun 2015 dan dan memang tugas saya ini di TKP Jadi selalu ada di tempat kejadian peristiwa. Kebetulan kami ini ASN di tempatkan sesuai dengan keputusan Wali Kota," katanya dikutip dari siaran Youtube Tribun Jakarta, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Kronologi Info Kaleng Gedung DPRD DKI Terbakar: Telepon Rudi Hartono Bikin Panik Damkar

Meski bermula dari penugasan, Tessy tak menampik bila ia menyukai pekerjaan yang menantang.

Pasalnya menjadi seorang pemadam kebakaran tak hanya bertugas memadamkan si jago merah, namun bertugas juga dalam hal penyelamatan.

"Saya di Damkar ini lama karena sesuai dengan pekerjaan dan jiwa saya karena dalam damkar itu disamakan dengan jiwa penolong. Jadi seperti serasa tidak bekerja. Jadi memang kita sukanya menolong dan ini sesuai dengan pekerjaan saya," lanjutnya.

Selain itu, ia mengungkapkan pentingnya  peran perempuan di dalam tubuh pemadam kebakaran.

Sebab, kata dia, beberapa korban di tempat kejadian perkara (TKP) juga terdiri dari perempuan dan anak-anak.

"Yang pertama memang tidak mudah. Jadi saya buat sebagai tantangan gimana sedikit sekali populasi wanitanya. Ternyata setelah saya sampai di Damkar tenyata banyak hal yang memerlukan sentuhan wanita seperti ketika kita ke TKP," ungkapnya.

"Saya di bidang operasional, bidang yang harus selalu hadir di TKP. Itu korban banyak perempuan dan anak-anak itu membutuhkan sentuhan perempuan sehingga secara psikologi mereka merasa nyaman ketika petugasnya perempuan," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved