Kasat Narkoba Tewas Tertabrak Kereta

Masinis KA Tegal Bahari Lihat AKBP Buddy Merapat di Dinding dan Tengok Kanan Kiri

Saat itu posisi AKBP Buddy seorang diri berdiri merapat ke dinding pembatas area rel kereta Jatinegara dengan Jalan Raya Bekasi Timur.

Penulis: Bima Putra | Editor: Siti Nawiroh
Bima Putra/TribunJakarta.com
Masinis kereta api Tegal Bahari relasi Pasar Senen-Tegal sudah melihat AKBP Buddy Alfrits Towoliu dari jarak 300 meter. Saat itu posisi AKBP Buddy seorang diri berdiri merapat ke dinding pembatas area rel kereta Jatinegara dengan Jalan Raya Bekasi Timur pada Sabtu (29/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Masinis kereta api Tegal Bahari relasi Pasar Senen-Tegal sudah melihat AKBP Buddy Alfrits Towoliu dari jarak 300 meter.

Saat itu posisi AKBP Buddy seorang diri berdiri merapat ke dinding pembatas area rel kereta Jatinegara dengan Jalan Raya Bekasi Timur pada Sabtu (29/4/2023).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simamarmata memastikan, tak hanya masinis tapi juga asisten masinis ikut melihat keberadaan AKBP Buddy saat kereta mendekat.

Kereta api Tegal Bahari dari arah Pasar Senen masuk Stasiun Jatinegara dengan kecepatan kereta 27 kilometer per jam.

"Dari jarak sekitar 300 meter saksi melihat korban berdiri seorang diri sambil menengok kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan jalan raya bekasi timur," ungkap Kapolres dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur pada Senin (1/5/2023).

Ia melanjutknan, baik masinis dan asistennya kemudian melihat AKBP Buddy berjalan ke rel jalur tiga atau tempat kejadian perkara yang akan dilintasi kereta api.

"Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB," sambung Kapolres.

Sebelum kejadian, posisi AKBP Buddy terlihat keluar seorang diri dari Polres Metro Jakarta Timur. Ia terpantau turun dari lift lantai empat pukul 09.11 WIB.

Kemudian, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur itu berjalan menuju gerbang masuk keluar Polres Metro Jakarta Timur dan menyeberang jalan raya di depan Polres Metro Jakarta Timur pada pukul 09:12 WIB.

Baca juga: AKBP Buddy Alfrits Masih Menikmati Sarapan Terakhir Buatan Istri dan Minum Obat Sebelum Tewas

Waktu tersebut dengan waktu riil dan berdasar rekaman CCTV sebelum kejadian.

Sekitar pukul 09.21 WIB, AKBP Buddy terlihat sampai di depan Stasiun Jatinegara dari pantauan CCTV yang berhasil didapatkan polisi.

"Korban berjalan kaki seorang diri di depan Stasiun Jatinegara dari arah timur, masih menggunakan pakaian yang sama seorang diri," katanya lagi.

Masih kata Kapolres, AKBP Buddy dan sepupuya Junaedi Towoliu pada Sabtu itu tiba di Polres Metro Jakarta Timur pukul 05.45 WIB.

Menurut sepupunya, AKBP Buddy masih sempat menikmati sarapan bekal yang dimasak istrinya di rumah.

AKBP Buddy dan sepupunya menggunakan mobil pribadi ke Polres Metro Jakarta Timur. Kendaraan itu yang menyiapkan adalah istri AKBP Buddy.

Tiba di Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy dan sepupunya kemudian langsung masuk ke ruangan Kasat Narkoba. Inilah ruangan kerja AKBP Buddy.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Dhimas Prasetyo (kiri) saat memberi keterangan kasus kematian Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu (kanan) yang tewas diduga bunuh diri di perlintasan kereta api Jatinegara, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Dhimas Prasetyo (kiri) saat memberi keterangan kasus kematian Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu (kanan) yang tewas diduga bunuh diri di perlintasan kereta api Jatinegara, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (1/5/2023). (Kolase TribunJakarta.com)

"Korban sarapan pagi yang sudah disiapkan istrinya dari rumah. Kemudian korban ini minum obat dari dokter pascaoperasi batu empedu," terang Kapolres.

Selama di ruangan, AKBP Buddy mengganti kemeja dengan kaus dan memakai jaket hitam. Ia mencoba tidur untuk istirahat sejenak namun tak bisa dan akhirnya terbangun dan pergi dari Polres.

Sementara itu pihak keluarga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur masih menunggu hasil penyelidikan terkait penyebab kematian AKBP Buddy Alfrits.

Kakak sepupu Buddy, Fondel Towoliu, mengatakan pihak keluarga berharap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur profesional dalam melakukan penyelidikan kasus.

"Kami keluarga berharap kepolisian profesional, dan kami keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada mekanisme kepolisian," kata Fondel yang ikut konferensi pers.

Pihak keluarga merasa sangat terpukul atas meninggalnya Buddy karena semasa hidup korban merupakan sosok yang sangat dekat dengan keluarga besar dan memiliki hubungan baik.

Bahkan, dalam segala kegiatan keluarga besar Buddy selalu menyempatkan hadir, sehingga pihak keluarga merasa kehilangan atas sosok yang baru dua pekan menjabat Kasat Narkoba itu.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur yang telah mengurus jenazah hingga pengirimannya ke Manado," ujar Fondel.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved