Pilpres 2024

Usung Ganjar Pranowo Nyapres, PPP Ungkit Romantisme Sejarah dengan PDIP Era Orba hingga Reformasi

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres mereka untuk Pilpres 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono (kedua kanan), Calon Presiden 2024 dari PDI Perjuangan dan PPP, Ganjar Pranowo (kedua kiri), Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (kiri), dan Sekjen PPP, Arwani Thomafi saat menghadiri Kerja Sama Partai Politik PDI Perjuangan dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). PDI Perjuangan dan PPP resmi melakukan kerja sama politik mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres mereka untuk Pilpres 2024.

Ketua Mahkamah Partai DPP PPP, Ade Irfan Pulungan, berbicara tentang romantisme sejarah saat mengomentari sikap partainya itu.

Menurutnya, pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP merupakan sebuah kelanjutan sejarah bersatunya ideologi nasionalisme dan Islam yang telah terjalin sejak era Orde Baru alias Orba. 

"Sejak zaman awal kemerdekaan, orde baru hingga masa reformasi, kerja sama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerjasama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP," kata Irfan, Senin (2/5/2023).

Irfan pun memaparkan beberapa koalisi PDIP-PPP yang pernah terjadi.

Di antaranya, ada koalisi "Mega - Bintang" di Pemilu 1997 atau pada akhir Orde Baru. 

Selain itu, pada masa Reformasi, PDIP dan PPP juga pernah berdampingan di kursi eksekutif saat Megwati Soekarnoputri menjadi presiden dan wakilnya Hamzah Haz (2001-2004).

"Sejarah juga mencatat pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini," kata Irfan.

Ia menjabarkan, kerjasama PDIP dan PPP sejatinya tidak hanya terjadi di pilpres.

Baca juga: Said Iqbal Curhat Ganjar dan Anies Ogah Hadir dalam Acara Puncak Hari Buruh di Istora Senayan

Dalam konteks pilkada juga sudah kerap kali PDIP dan PPP berkoalisi. 

"Salah satu yang paling fenomenal adalah koalisi PDIP - PPP  di Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 yang menduetkan Pak Ganjar Pranowo - Gus Taj Yasin Maimoen," ujar Irfan.

Irfan mengklaim hubungan PDIP dan PPP selama ini juga sangat harmonis.

Tokoh kedua partai dalam banyak kesempatan dan zaman saling menghormati. 

"Kantor PPP - PDIP yang bersebelahan atau bertetangga di Jl Diponegoro, Menteng Jakarta pusat yang menjadikan simbol hubungan kedekatan yang kuat bagi PPP dan PDIP," kata Irfan

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved