1 Kata Prabowo Ungkap Kesepakatan 6 Parpol dengan Jokowi di Istana, Pengamat: Koalisi Besar Mengecil

Di sisi lain, ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang karib dikenal Koalisi Indonesia Raya (KIR), terdiri dari Gerindra dan PKB.

Koalisi ini belum menetapkan bakal capres yang akan diusung secara definitif, namun Gerindra mantap mengusung ketumnya, Prabowo. 

Selain itu, ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digalang Golkar, PAN dan PPP.

Sama seperti KIR, KIB juga belum memiliki bakal capres final. Namun Golkar lewat mekanisme Munas, sudah menentukan Airlangga Hartarto sebagai bakal capres.

Pada perjalanannya, KIB megalami dinamika. Salah satunya adalah PPP yang memilih mengusung capres dari poros lain yakni Ganjar Pranowo.

Seperti diketahui, Ganjar diumumkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai capres pada Jumat (21/4/2023) lalu.

Pencapresan Ganjar lantas menarik Hanura dan PPP untuk turut mendukungnya.

Sempat mencuat juga wacana Koalisi Besar yang digagas Jokowi dengan menggabungkan KIB dan KIR.

Wacana Koalisi Besar itu mencuat setelah Presiden Jokowi bertemu dengan lima ketum parpol adri KIB dan KIR pada acara Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023).

Burhan membaca Koalisi Besar itu tidak akan terbentuk. 

Akan ada lebih dari satu capres dari kubu parpol pendukung pemerintahan Jokowi.

"Saya membaca pertemuan tadi malam kira-kira menghasilkan kesepakatan dari partai pendukung pemerintah kalaupun toh keluar lebih dari satu capres dari partai pendukung pemerintah, mereka diharapkan melanjutkan legacy pemerintahan Pak Jokowi," kata Burhan di Kompas TV, Rabu (3/5/2023).

"Jadi sepertinya memang ada lebih dari satu calon yang diusung oleh partai pendukung pemerintah," tambahnya.

Menurut Burhan, Koalisi Besar kini mengecil tidak seperti harpan Jokowi.

"Cenderung tidak terjadi, koalisi besar yang mengecil," kata Burhan.