2 Emak-emak Nekat Terobos Istana Gara-gara Jadi Korban Penipuan, Ngabalin: Gapapa Masuk, Asal Bilang

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Ngabalin, mengatakan tak mempermasalahkan 2 ibu-ibu yang mencoba masuk ke Istana Negara, Senin (8/5/2023).

|
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Genangan air di Taman Pandang, dekat Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (25/2/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Ngabalin, mengatakan tak mempermasalahkan 2 ibu-ibu yang mencoba masuk ke Istana Negara pada Senin (8/5/2023) sore.

Ia memberitahukan kepada kedua ibu-ibu bila ingin menyambangi Istana Negara harus membuat jadwal terlebih dahulu.

“Engga apa apa (masyarakat) masuk ke istana, asal kami diberitahu lebih awal agar kami bisa mengatur dengan protokol, dengan Paspampres, kami juga bisa mengatur."

"Karena jadwal presiden itu kan penuh ya, sudah teratur tersusun rapi. Jadi kalau tiba-tiba ada yang mendadak lebih awal kami dikasih tahu. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. Semua bisa diurus,” katanya kepada wartawan.

Ngabalin baru mengetahui kejadian itu setelah kedua wanita ditangkap dan dipulangkan oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Viral Rusuh di Mie Gacoan Ambengan Surabaya, Ada yang Nyaris Lempar Bangku

"Saya baru dengar, kita baru dengar," kata Ngabalin saat menjawab pertanyaan wartawan.

Ngabalin menyarankan kedua emak-emak itu seharusnya menyambangi Kantor Staf Presiden (KSP) bila ingin menyampaikan aspirasi atau berdiskusi.

KSP terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.

Baca juga: Viral Tangan Para Pegawai Dcrepes Alami Luka Bakar, Warga Net Tak Sabar Minta Penjelasan

“Tapi kalau ada yang begitu, ya datang ke KSP deh, kantor staf presiden. Itu adalah serambi keputusan-keputusan trategis presiden di bawah pak Moeldoko."

"Datanglah ke KSP. Kalau ada masalah-masalah yang ingin mereka sampaikan ke presiden, kemarilah. Tidak ada yang tertutup. Pemerintah presiden Jokowi terbuka,” katanya.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan kedua wanita yang diamankan mengaku sebagai korban penipuan asuransi dan ingin mengadu kepada Presiden Joko Widodo.

"Tadi ada ibu ibu saja, dia mau menyampaikan katanya korban asuransi," kata Komarudin.

Komarudin mengatakan jika keduanya sama-sama ingin meminta pertolongan kepada Presiden Jokowi atas penipuan yang mereka alami.

"Iya katanya mau menyampaikan informasi itu ke istana," ucapnya.

Lebih lanjut, Komarudin mengatakan pihaknya sudah memberikan arahan kepada keduanya untuk bersurat melalui mekanisme yang benar.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved