Cerita Kriminal
Orangtua Dampingi Tukul saat Diperiksa Polisi, tetapi Tak Datangi Keluarga Arya Saputra Minta Maaf
Selain merasakan duka ditinggal Arya Saputra, sang ibu, Umay pun merasa sakit hati lantaran tak ada ucapan maaf dari keluarga pelaku.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua pembacok Arya Saputra, Tukul rupanya mendampingi anaknya ketika diperiksa pihak kepolisian.
Namun orangtua Tukul tak pernah mendatangi keluarga korban pembacokan anaknya untuk sekedar mengucapkan permintaan maaf.
Selain merasakan duka ditinggal Arya Saputra, sang ibu, Umay pun merasa sakit hati lantaran tak ada ucapan maaf dari keluarga pelaku.
"Mana ibunya Agi. Mana. Dia gapernah datang,"
"Saya ibunya dari kecil yang netein, yang kasih ongkos, biar jadi itu anak. Sakit hati saya," kata Umay dikutip dari TribunnewsBogor, Sabtu (13/5/2023).
Tukul akhirnya ditangkap setelah dua bulan menjadi buronan polisi.
Tukul merupakan tersangka utama pembacokan Arya Saputra di Simpang Pomad, Bogor Maret 2023.
Tukul lari ke tiga kota. Pelariannya berakhir di Yogyakarta.
Kemarin, Tukul dihadirkan polisi di halaman Polresta Bogor Kota saat konferensi pers.
Keluarga Arya Saputra pun akhirnya bertemu langsung dengan pria jahat yang renggut nyawa putranya.
Seluruh keluarga Arya Saputra menangis. Sang kakak bahkan mengatakan Tukul sangat keji.
"Keji banget kelakuan lu gi, adek gue mati, lu bisa keluar, adek gue enggak bisa selamanya, enggak ada yang bisa," ucap kakak Arya Saputra.
Tak cuma kakak, ayah angkat Arya, Rojai pun ikut melontarkan kekesalannya pada Tukul.
Baca juga: Konon Tukul Pembunuh Arya Saputra di Pomad Kota Bogor Punya Ilmu, Polisi Ini Buktikan Lewat Cubitan
Rojai lantas ditenangkan Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso Kota seraya memeluknya.
"Gue sebagai orangtuanya enggak pernah nyentil, agi main bacok aja ya Allah," teriak Rojai.
"Adek saya sekolah gi, bukan tawuran, adek saya pulang ke rumah, mau ketemu orangtuanya, demi Allah keji kelakuan lu gi," kata kakak Arya.
Dalam kesempatan itu, Umay juga menangis mempertanyakan keberadaan orangtua Tukul yang tak pernah datang.
"Sakit hati saya," kata Umay menjerit.

Umay pun langsung mengutarakan rasa sakit hatinya kepada Kapolresta Bogor Kota yang mengancam Tukul dengan penjara 15 tahun.
Minimal Umay berharap, polisi memberikan hukuman 20 tahun.
"Pak 20 tahun hukumannya. Jangan 15 tahun. Anak saya meninggal pak. Saya kehilangan banget," katanya.
Dimaki-maki keluarga korban, Tukul hanya bisa menunduk.
Di sisi lain, polisi sempat mengungkap proses pemeriksaan Tukul berjalan dengan lancar lantaran orangtua pelaku mendampingi.
Kemudian, Tukul ditempatkan di sel khusus lantaran masih berusia anak-anak.
"Pemeriksaan berjalan normal karena orangtua pelaku mendampingi,"
"Dia ditahan seorang diri di sel khusus karena seorang anak," pungkas Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Niatnya makan di warung, eh pelayannya Tukul
Ternyata ada momen kocak saat penangkapan Tukul di Yogyakarta.
Heru bercerita Tukul ditangkap di sebuah warung di Yogyakarta.
Heru mengaku kala itu ia dan tim tak sengaja mendatangi warung tersebut.
Baca juga: Terjawab Alasan Tukul Pembacok Arya Saputra Sulit Ditangkap, Ada Hubungan dengan Masa Lalu Kelam
Awalnya mereka hanya berniat mendatangi warung itu untuk makam malam.
"Kita mau makan disitu kebetulannya. Dan kita emang mau nyari daerah situ," ucap Heru.
Siapa sangka, salah satu pelayan di warung tersebut ternyata Tukul.
Tukul yang tidak menyadari kalau calon pembelinya adalah polisi, menghampiri mereka untuk memberikan buku menu.
"Saya minta menu kan waktu itu. Yang nganter menunya ini si Tukul," kata Heru.
Heru dan penyidik lainnya langsung menyadari kalau pelayan yang memberikannya menu adalah Tukul.
"Kita kenal saat itu," kata Heru.

Tim saat itu pun langsung tatap-tatapan ketika yang mengantar menu makan itu adalah Tukul.
Dengan respon cepat, kata Heru, dirinya langsung memanggil Tukul dengan nama aslinya.
Mendengar namanya disebut, Tukul hanya terdiam.
"Saya panggil aja langsung kan. Agi kata saya. Kamu Agi kan. Dia (Tukul) saat itu pura-pura dingin. Tapi, gerakannya kaya yang kaget gitu," jelas Heru.
Awalnya, setelah dipanggil, Tukul tidak mengakui bahwa dirinya sudah dikenali oleh polisi.
Saat ditanya, Tukul sempat mengaku bahwa dirinya bukan Tukul yang dicari oleh polisi.
Bahkan, dirinya mengakui bahwa nama dia adalah Dian.
"Bukan. Saya bukan Agi. Saya Dian. Ngakunya ke saya gitu awalnya kan. Tapi, saya yakin itu adalah Tukul," ungkap Heru.
Tukul masih terus mencoba mengelabui polisi yang mencarinya saat itu.
Tim yang mencari Tukul saat itu terus mendesak agar Tukul mengakui bahwa dirinya adalah Tukul.
"Kami mengenalinya lewat foto yang kami terima. Tapi, awalya Tukul idak mengakui. Akhirnya dia ngaku bahwa dia adahal Agi atau Tukul," jelas Heru.
Sudah mengakui identitas yang sebenernya, Tukul pun langsung pasrah ketika diringkus di warung makan itu.
Bahkan, Tukul tidak melakukan perlawanan apapun ketika tim yang saat itu mengetahuinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.