Polemik Ruko Serobot Saluran Air
Profil Riang Prasetya Ketua RT di Pluit yang Labrak Pemilik Ruko, Keberaniannya Direspon Heru Budi
Sosok Ketua RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit kini sedang ramai diperbincangkan.Ketua RT tersebut ternyata bernama Riang Prasetya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Ketua RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit kini sedang ramai diperbincangkan.
Ketua RT tersebut ternyata bernama Riang Prasetya.
Sosok Riang Prasetya viral bukan tanpa alasan.
TONTON JUGA
Ia yang hanya seorang pengurus wilayah berani melawan para pemilik tempat usaha yang diduga melakukan pelanggaran pembangunan ruko di Jalan Niaga, RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Video yang mempertontonkan aksi tegas Riang Prasetya menghadapi pemilik ruko ramai ditonton warganet.
Misalnya saja video yang diunggah kanal YouTube TribunJakarta Official pada 10 Mei 2023 lalu.
Video berjudul "Ketua RT Adu Mulut dengan Pemilik Ruko yang Serobot Saluran Air dan Bahu Jalan di Pluit" tersebut hingga Minggu (14/5/2023) siang ini sudah ditonton lebih dari 750.000 kali.
Baca juga: Tak Gentar Lawan Pemilik Ruko yang Bandel Serobot Saluran Air, Ketua RT di Pluit: Saya Merah Putih
Dalam unggahan tersebut, ribuan warganet salut dengan sosok Riang yang seakan tak peduli siapa yang dihadapinya dalam polemik pelanggaran pembangunan ruko ini.
Banyak warganet menganggap Riang sosok ketua RT paling ideal dengan aksinya memikirkan kepentingan umum ketimbang kepentingan pribadi.
Dihubungi pada siang ini, Riang memastikan dirinya akan terus menyuarakan pelanggaran puluhan ruko yang dibangun menutupi saluran air dan menyerobot bahu jalan tersebut.
"Saya NKRI, Merah Putih saya. Saya nggak bisa ngelihat ada pelanggaran, terutama kalo merugikan negara, itu pertama, harus dicatat," kata Riang saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu.
Baca juga: Keberanian Ketua RT Lawan Pemilik Ruko Nakal di Pluit: Nggak Perlu Takut, Hidup Mati di Tangan Tuhan
Siapa sangka Riang ternyata sudah melakukan aksi beraninya sejak tahun 2019.
Riang mengaku tak gentar menghadapi para pemilik ruko bandel di wilayahnya.
Ia menegaskan tak ada rasa takut dalam upaya mengembalikan fungsi prasarana umum di RT 011 RW 03 Pluit seperti sedia kala.
Meski selama ini dirinya sering menerima telepon dari orang-orang tak dikenal yang diduga para pemilik ruko dan upaya-upaya intimidasi lainnya, Riang mengaku tak pernah menanggapi.
Yang jelas, dirinya akan terus berjuang melawan pengusaha bandel tanpa takut apapun kecuali Tuhan.
Baca juga: Heru Budi Minta Pemilik Ruko Serobot Saluran Air di Pluit Bongkar Sendiri Bangunannya
"Selama ini tidak ada (intimidasi), hanya saja kalau seandainya ada nelpon atau apa saya nggak tanggapi," ucapnya.
"Saya hidup atas kehendak Allah, kalaupun saya mati juga atas kehendak Allah. Tidak masalah! NKRI saya! Nggak masalah!," tegas dia.
Siapa sangka karena aksinya melabrak pemilik ruko viral, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan respon.
Heru Budi Hartono langsung memerintahkan pejabat terkait untuk memeriksa sertifikat pemilik ruko yang dianggap menyerobot lahan umum.
"Atensi dari Bapak Pj Gubernur Heru Budi Hartono setelah terjadinya viral dalam waktu dua hari, Pak Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta telah mendisposisikan kepada pejabat terkait untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap sertifikat kepemilikan ruko Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, termasuk juga mengecek IMB-nya," ucap Riang.
Baca juga: Heru Budi Minta Wali Kota Jakut Periksa IMB Ruko yang Serobot Saluran Air dan Bahu Jalan di Pluit
Diberitakan sebelumnya, Riang Prasetya menggeruduk sejumlah ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan di Jalan Niaga, RT 011 RW 03 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (10/5/2023) sore.
Dalam prosesnya, Riang sempat cekcok dengan salah seorang pemilik tempat usaha yang tak terima rukonya didatangi.
Padahal, tujuan kedatangan Riang untuk menunjukkan bahwa puluhan ruko yang ada di Blok Z4 Utara dan Z8 Selatan melanggar aturan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, awalnya Riang mendatangi beberapa ruko di Blok Z4 Utara dan menjelaskan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pemilik tempat usaha di sana.
Baca juga: Heru Budi Minta Pemilik Ruko Serobot Saluran Air di Pluit Bongkar Sendiri Bangunannya
Pelanggaran yang dimaksud ialah bangunan ruko yang menutupi saluran air serta menyerobot bahu jalan.
Hal ini membuat jalan utama warga menjadi lebih sempit, yang dahulu sekitar 18 meter lebarnya, kini tersisa sekitar 6,5 meter.
Setelah menunjukkan kondisi ruko yang melanggar aturan serta memberikan keterangan kepada awak media, Riang kemudian didatangi seorang pria berinisial F.
F tak lain adalah pemilik ruko yang dijadikan kafe yang tadi sempat didatangi Riang.
Melihat kehadiran F, Riang memintanya memberikan keterangan kepada awak media.
Saat itulah percekcokan terjadi.
F yang enggan diwawancarai kemudian menolak rukonya dianggap melanggar aturan.
Ia pun berkilah membangun ruko yang menutup saluran air dan menyerobot jalan tidak harus mengajukan izin kepada pihak RT.
Karena kesal, F juga sempat menunjuk-nunjuk muka Riang sambil berbicara dengan nada tinggi.
"Jangan ngatur wilayah sesuka lu lah. Suka-suka gua, pekarangan gua, yang penting nggak usah izin elu," bentak F kepada Ketua RT.
Usai adu mulut beberapa menit, ketua RT dan pemilik tempat usaha akhirnya sama-sama menjauh.
Riang mengatakan, ruko yang dimiliki F merupakan satu dari total 42 tempat usaha yang bangunannya menyerobot saluran air dan bahu jalan.
"Total di Z4 Utara ada 20 unit, Z8 Selatan ada 22 unit. Kalo Z4 Utara seluruhnya maju seperti ini. Ini saluran air mereka keramik, mereka beton, mereka tutup," ucap Riang.
Menurut Riang, pihaknya sudah melaporkan pelanggaran pembangunan ruko ini kepada pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan sejak 2019, namun tak kunjung direspons.
Baru pada tahun 2023 ini, laporan yang diajukan ke Pemprov DKI Jakarta akhirnya ditanggapi.
Namun, hingga kini Pemprov belum melakukan pembongkaran bangunan, melainkan baru sebatas pendataan ruko-ruko yang melanggar.
"Saya bikin peringatan sejak tahun 2019 kepada Lurah Pluit dan Camat Penjaringan. Terakhir 2023 saya lapor ke Pemprov DKI Jakarta," ucap Riang.
"Semua setiap hari di sini masih beroperasi, restoran, kafe, kantor. Karena ada pembiaran, bahkan ada yang dibikin dua lantai di atas bahu jalan dan saluran air," tandasnya.
Riang pun berharap pemerintah segera menindaklanjuti laporannya serta melakukan pembongkaran terhadap ruko-ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan.
Dirinya khawatir jika tidak segera ditindak, ke depannya makin banyak pemilik tempat usaha yang semena-mena membangun ruko di lokasi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.