Lepas Tangan Soal Rencana Kenaikan Tarif Bus, Transjakarta: Bukan Domain Kami!

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARATA.COM, GAMBIR - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) lepas tangan soal rencana kenaikan tarif angkutan yang belakangan mulai mencuat.

Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, pihaknya tak punya wewenang untuk menentukan besaran tarif layanan.

Ia menyebut, Transjakarta hanya diberi tugas untuk menjalankan layanan bus. Sedangkan penentuan tarif layanan merupakan kewenangan pemerintah daerah selaku pembuat kebijakan.

“Tarif itu bukan domain kami, Transjakarta itu ditugaskan melakukan pelayanan transportasi umum di BRT System dan sistem-sistem pendukungnya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023).

“Sedangkan, terkait dengan tarif itu ranahnya regulator,” tambahnya menjelaskan.

Baca juga: Viral Narapidana Mewek Massal Nobar Miracle in Cell No.7 di Penjara: Semoga Bebas, Jadi Orang Baik

Ia pun menyebut, rencana kenaikan tarif itu mencuat usai adanya usulan dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) beberapa waktu lalu.

Usulan ini mencuat lantaran tarif Transjakarta Rp3.500 yang berlaku saat ini sudah diterapkan sejak 2012 silam.

Oleh karena itu, DTKJ merasa perlu adanya penyesuaian tarif kembali di tahun 2023 ini.

“Itu sebenarnya usulan dari DTKJ. Jadi, kami tidak punya kapasitas untuk berkomentar terhadap rencana yang sedang diusulkan DTKJ itu,” ujarnya.

Untuk itu, Welfizon enggan berkomentar banyak terkait rencana kenaikan tarif yang diusulkan DTJK tersebut.

Termasuk juga terkait rencana kenaikan tarif dari Rp3.500 hingga menjadi Rp5.000. 

“DTKJ yang berwenang untuk menyampaikan karena itu kan riset dari DTKJ,” tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News