Pilpres 2024

JK Bongkar Utang Membengkak Indonesia, Anies Baswedan Diminta Selesaikan Demi 'Bayar Utang' ke PKS

Isu utang lagi-lagi diarahkan kepada bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Kali ini sosok yang mengucapkannya adalah Jusuf Kalla.

Tribun Jakarta
Kolase foto Anies Baswedan dan Jusuf Kalla (JK). JK disebut-sebut sebagai bapak aasuh Anies baswedan dan dikaitkan dengan Pilpres 2024. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Isu utang lagi-lagi diarahkan kepada bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan. Kali ini sosok yang mengucapkannya adalah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla.

JK, sapaan karibnya, berpidato panjang saat hadir pada acara ulang tahun ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Sosok politikus senior Partai Golkar itu mengungkapkan, Indonesia kini tengah terlilit masalah utang yang membengkak.

Di sisi lain, JK juga menyatakan bahwa Anies memiliki utang terhadap PKS.

Namun, bukan dengan uang, Anies harus membayar utangnya kepada partai berlogo oranye itu dengan menyelesaikan perkara utang negara jika kelak terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Utang Negara hingga Utang Anies

JK mula-mula menjabarkan bahwa tantangan Presiden Indonesia ke depan tidaklah mudah.

Namun, kesuksesan menjawab persoalan negara itu akan menjadikan sesaorang pahlawan.

"Anies, adinda, 5 tahun ke depan bukan tempat yang nyaman. Tapi kalau bisa diselesaikan, itu merupakan hero dan pahlawan kemanusiaan," ujar Jusuf Kalla dikutip dari Tribunnews.com

Baca juga: Anies Baswedan Berani Blak-blakan: Pembangunan Jalan era SBY 20 Kali Lipat Lebih Banyak dari Jokowi

Dari situ, JK berbicara tentang utang negara yang kian membesar.

Terlebih ada juga persoalan keamanan di Papua yang kian memanas.

"Berutang gampang tapi yang susah membayar utang. Kita diwariskan untuk membayar utang. Tapi pahlawan yang sebenarnya ia yang menyelesaikan persoalan."

"Pemberani yang sebenarnya adalah dia yang tampil menyelesaikan persoalan. Itulah harapan kita semua," jelas JK.

JK lantas menyambungkan perkara utang negara itu ke utang Anies Baswedan kepada PKS.

Jusuf Kalla saat sedang berpidato di acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Jusuf Kalla saat sedang berpidato di acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Menurut JK, Anies memiliki utang kepada PKS terkait karir politiknya.

Bukan utang uang, melainkan utang budi karena selalu didukung kala terjun ke gelanggang politik.

Seperti pada Pilkada DKI 2017, Anies didukung oleh PKS hingga akhirnya terpilih dan menjabat lima tahun.

Kini, pada Pilpres 2024, Anies kembali dudukung PKS.

Bagi JK, Anies harus membayar tuntas dukungan yang diberikan PKS kepadanya.

Anies harus menunjukkan performanya untuk memenangkan PIlpres 2024 dan menjadi sosok presiden solutif, terutama terkait persoalan utang negara.

"Anies Anda berutang oleh PKS. Anda dipilih pertama oleh PKS saat gubernur dan Gerindra."

"Dan sekarang anda dipilih lahir oleh PKS. Anda utang banyak, dan utang itu bukan dibayar dengan uang, tapi kalau Anda berhasil jadi presiden anda harus mengatasi permasalahan ini."

"Itulah utang yang harus dibayar ke PKS dan seluruh rakyat," pungkas JK.

Utang Anies ke Sandiaga Uno

Sebelumnya, Anies Baswedan sempat ramai dibicarakan karena disebut berutang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno, mantan pendampingnya di kursi eksekutif DKI sebagai wakil gubernur.

Isu utang puluhan miliar semasa Pilkada DKI 2017 itu terungkap di channel Youtube Akbar Faizal Uncensored yang diampu Faizal Akbar, mantan Politikus Partai NasDem.

Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua dari kiri), Presiden PKS Sohibul Iman (kedua dari kanan), dan cawagub pendamping Anies, Sandiaga Uno, berfoto bersama di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017). Terkini, setelah Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dan masa jabatan akan berakhir, terjadi perbedaan pendapat antar-fraksi di DPRD DKI Jakarta perihal usulan nama calon Pejabat Gubernur DKI Jakarta, termasuk soal adanya usulan calon Pj Gubernur DKI Jakarta. Kompas.com
Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua dari kiri), Presiden PKS Sohibul Iman (kedua dari kanan), dan cawagub pendamping Anies, Sandiaga Uno, berfoto bersama di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017). Terkini, setelah Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dan masa jabatan akan berakhir, terjadi perbedaan pendapat antar-fraksi di DPRD DKI Jakarta perihal usulan nama calon Pejabat Gubernur DKI Jakarta, termasuk soal adanya usulan calon Pj Gubernur DKI Jakarta. Kompas.com (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Saat itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwi Aksa, yang membongkar utang Anies saat menjadi bintang tamu Minggu (5/2/2023).

Anies disebut berutang ke Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar untuk biaya kampanye putaran pertama Pilkada DKI 2017 atas usulan Politikus Senior Golkar, Jusuf Kalla.

Namun, perkara utang Rp 50 miliar yang sempat bikin geger masyarakat itu kini langsung lunas.

Sandiaga Uno merelakannya begitu saja untuk tidak membahas-bahasnya lagi.

Sandiaga Uno tak membantah dirinya sempat meminjami uang senilai Rp50 miliar saat keduanya maju sebagai cagub dan cawagub kala itu.

Sandiaga menyebut setelah dirinya melakukan salat Istikharah dan meminta pertimbangan keluarga, ia tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.

"Setelah saya salat Istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini," ucap Sandi saat menghadiri Harlah Seabad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved