Miris! Dalam 2 Hari Ada 2 Pria Nekat Akhiri Hidup di Rel Kereta Kebayoran Lama: Dipicu Depresi
Miris! Dalam dua hari, dua nyawa manusia terenggut sia-sia usai tertabrak kereta di rel kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Miris! Dalam dua hari, dua nyawa manusia terenggut sia-sia usai tertabrak kereta di rel kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dua kabar memilukan itu terjadi pada hari Senin (22/5/2023) malam dan Selasa (23/5/2023) siang.
Dugaan pemicu kedua pria nekat mengakhiri hidup di atas rel sembari menunggu kereta menyambarnya itu karena depresi.
Kejadian pertama dialami oleh seorang pengamen berinisial MS yang diduga depresi.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono mengatakan, MS tewas tertabrak kereta api di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/5/2023) malam.
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Tol JORR: Senggolan dengan Truk, Toyota Agya Tabrak Tembok hingga Ringsek
"Menurut keterangan keluarga, almarhum menderita depresi," kata Widya dalam keterangannya.
Berdasarkan keterangan saksi sekuriti PJKA, korban sempat terlihat berjalan seorang diri di rel kereta.
Masinis pun sudah berkali-kali membunyikan klakson sebagai tanda peringatan.
Baca juga: Aksi Petugas Taman Selamatkan Nyawa Kucing Penunggu Tebet Eco Park yang Keracunan Tapi Tak Tertolong
"Namun korban terus saja berjalan sehingga akhirnya tertabrak kereta api yang sedang melintas," ungkap Widya.
MS tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP). Saat ditemukan, jasad korban dalam kondisi mengenaskan.
"Adapun pada saat ditemukan korban mengalami luka di kaki kiri dan kepala putus. Korban menggunakan pakaian jaket warna biru, kaos warna merah dan menggunakan celana pendek jins warna biru," ujar Widya.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan untuk dilakukan visum.
Kejadian kedua terjadi keesokan harinya pada Selasa (23/5/2023).
Seorang pria berinisial SS (43) tewas tertabrak kereta di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
"Kejadian tertabrak kereta api ada di lokasi tempat penyebrangan liar," kata Widya saat dikonfirmasi.
Widya mengungkapkan, korban diduga mengalami depresi setelah ditinggal istri dan anaknya selama 10 tahun.
"Keluarga korban, kakaknya, menjelaskan bahwa korban mengalami depresi karena sudah 10 tahun ditinggal oleh istrinya dengan membawa satu anaknya," ungkap dia.
Korban tewas seketika setelah tertabrak kereta dengan kondisi mengenaskan.
"Korban menderita kepala robek, kaki kanan putus dan perut sobek," ujar Widya.
Sementara itu, masinis mengaku tidak melihat keberadaan korban karena posisinya berada di belakang kereta.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan untuk dilakukan visum.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Gempa M 4,9 Guncang Bekasi Malam Ini, Perjalanan KRL Tunggu Jalur Aman Melintas |
![]() |
---|
Diperiksa Kasus Ijazah Palsu, Roy Suryo Singgung Silfester Matutina: Malu Negara Kalau Kabulkan PK |
![]() |
---|
PN Jaksel Ultimatum Silfester Matutina, Absen Sidang Bisa Berakibat Fatal |
![]() |
---|
Drama Baru Silfester Matutina, Tak Hadiri Sidang PK Kasus Fitnah di PN Jaksel karena Sakit |
![]() |
---|
Respon Pramono Rasakan Macet di TB Simatupang, Bikin Merinding Sampai Minta Tolong Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.