Heru Budi Diminta Cari Solusi Lain Atasi Kemacetan Ketimbang Terapkan WFH saat KTT ASEAN

Dengan jadwal seperti ini, maka kebijakan WFH itu bakal diterapkan selama 10 hari dengan rincian 7 hari di bulan Juli dan 3 hari di bulan September.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Kompas.com
Ilustrasi - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diminta membuat terobosan kebijakan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta yang semakin parah setelah permintaan alokasi anggaran Rp 8,5 trliun disetujui DPRD DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diminta mencari solusi lain untuk mengurai kemacetan di ibu kota selain menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Pasalnya, kebijakan WFH berpotensi ditolak perusahaan swasta lantara bisa menimbulkan kerugian.

“Harus ada solusi lain, kalau enggak pelaku usaha pada teriak. Walaupun cuma sehari, ya mereka tetap rugi,” ucap Analis Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).

Sebagai informasi, Jakarta bakal menjadi tuan rumah rangkaian pelaksanaan KTT ASEAN pada Juli dan September 2023 mendatang.

Pada bulan Juli atau tepatnya tanggal 8 hingga 14 mendatang, Jakarta bakal jadi tuan rumah ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) / Post Ministerial Meetings (PMC).

Kemudian, pada 5 September hingga 7 September 2023 Jakarta bakal jadi tuan rumah KTT ASEAN Plus/ASEAN+3 Summit.

Dengan jadwal seperti ini, maka kebijakan WFH itu bakal diterapkan selama 10 hari dengan rincian 7 hari di bulan Juli dan 3 hari di bulan September.

“Kita ini kan banyak libur (nasional), kasihan swastanya kan. Meski itu kaitannya tidak ada dengan KTT ASEAN,” ujarnya.

Baca juga: Gulirkan Wacana WFH saat KTT ASEAN, Heru Budi Diminta Beri Kompensasi Perusahaan Swasta

Untuk meminimalisir kemacetan, Trubus menilai, Pemprov DKI bisa menyiapkan penginapan bagi para delegasi negara tetangga di dekat lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN.

“Lokasi hotel dan jarak lokasi kegiatan acara jangan terlalu jauh. Misal kegiatan di Sekretariat ASEAN ya berarti penginapan di sekitar situ,” tuturnya.

“Bisa di sekitar Blok M, di Sudirman-Thamrin. Kalau dia nginep di Ancol ya kejauhan,” sambungnya.

Baca juga: Orang Dekat Sebut Keinginan Anies Baswedan Nonton Formula E: Kalau Diundang Insyaallah Hadir!

Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono menggulirkan wacana bakal menerbitkan aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para pekerja di ibu kota saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.

Orang nomor satu di DKI ini pun menyebut, aturan WFH itu kini tengah dikaji bersama dengan pihak Polda Metro Jaya.

“Ini masih wacana nih ya, kami bahas nanti bersama dengan pak Kapolda dan pak Pangdam untuk bisa work from home,” ucap Heru dalam keterangannya dikutip Kamis (25/5/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved