Cerita Kriminal

Seluruh ART di Rumah ASN Ini Wajib Pakai Pakaian Robek, Lagi Kerja Harus Lepas Daleman

Pengalaman buruk harus diterima ART yang bekerja di rumah ASN di Bandar Lampung. Mereka wajib pakai pakaian robek saat bekerja dan melepas daleman.

IST Tribun Wow
Ilustrasi penganiayaan. Pengalaman buruk harus diterima ART yang bekerja di rumah ASN di Bandar Lampung. Mereka wajib pakai pakaian robek saat bekerja dan melepas daleman. 

Tak tahan perlakuan kasar majikan, DL (24) dan DR (15) kabur dari dari rumah majikannya.

Si ASN dan suaminya ini tinggal di perumahan Nusantara, Sukarame.

SA memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil. Di rumah yang menampung lima ART itu tinggal kedua orangtua SA.

Asal tetap bertahan hidup, DL dan DR sampai harus memanjat tower pada 8 Mei 2023 saat Subuh. Pagar tinggi pun mereka lompati hingga akhirnya bertemu orang yang mau menolongnya kabur.

Pernah ada ART kabur tapi tertangkap lagi. Mereka yang masih tinggal sampai sekarang terkunci dengan ancaman majikan. Jika ketahuan kabur lagi, majikan akan menyebarkan video mereka bugil lagi kerja.

"Teman saya yang tiga orang itu masih bekerja di sana. Mereka takut video telanjangnya disebar. Mereka pernah dipaksa telanjang terus divideoin," ucap DL di Polresta Bandar Lampung pada Rabu (24/5/2023).

Rumah tersangka ASN inisial SA dan ibunya SD di Gang Kenari, Sukabumi, Bandar Lampung. Di rumah ini, kelima ART-nya mengalami penganiayaan. Dua dari kelima ART yang sudah tak tahan akhirnya kabur dan sukses pada 8 Mei 2023 lalu. SA dan SD sudah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polresta Bandar Lampung pada Jumat (26/5/2023).
Rumah tersangka ASN inisial SA dan ibunya SD di Gang Kenari, Sukabumi, Bandar Lampung. Di rumah ini, kelima ART-nya mengalami penganiayaan. Dua dari kelima ART yang sudah tak tahan akhirnya kabur dan sukses pada 8 Mei 2023 lalu. SA dan SD sudah ditetapkan tersangka oleh penyidik Polresta Bandar Lampung pada Jumat (26/5/2023). (Tribun Lampung/Bayu Saputra)

DL tercatat sebagai warga Kabupaten Pringsewu, sedangkan DW beralamat di Kabupaten Pesawaran. Tapi keduanya sudah tak kuat disiksa majikannya itu. Ketakutan yang sudah membatu itu akhirnya mendorong mereka kabur.

Seperti teman-temannya yang lain, DL yang baru bekerja tiga bulan terhitung 10 Februari 2023 itu juga pernah merasakan disuruh mengepel lantai tanpa busana alias telanjang.

Mirisnya, dari DL masuk bekerja sampai kabur dari rumah pada 8 Mei 2023, belum pernah sekalipun mendapat gaji dari si majikannya itu.

"Pernah saya dipaksa menyapu dan mengepel oleh majikan saya dengan keadaan tidak mengenakan sehelai pakaian di badan," cerita DL saat membuat laporan polisi.

Padahal DL hanya sedikit melakukan kesalahan kecil. Waktu itu ibu si majikan yang biasa disapa Oma selesai menggunting obat, bekasnya tak terbuang rapi.

Majikan ini melihat dan mengira DL belum menyapu dan mengepel. Akhirnya, DL diminta sang majikan kembali menyapu dan mengepel dalam posisi tidak mengenakan pakaian.

Punya Jadwal Menyiksa

Jangan tanya bagaimana DL, DR dan tiga ART lain mendapatkan siksaan bertubi-tubi majikan dan ibunya. Bahkan, menurut DL dirinya mendapat siksaan terjadwal dari majikannya yang ASN.

"Majikan menganiaya saya setiap Senin. Dia pakai seragam cokelat dan terlihat tulisan Rawalaut," ucap DL menceritakan kebiasaan buruk sang majikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved