Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan

Teman Tongkrongan Bongkar Sosok Viky: Markir Terhitung Jari hingga Kebiasaan yang Selalu Diingat

Sosok Viky, siswa SMA yang viral karena mengaku jalan kaki 16 kilometer untuk pergi pulang sekolah masih penuh tanda tanya.

Tribun Jakarta
Kolase foto Viky dan Ambon (diblur), teman tongkrongan Viky. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Viky, siswa SMA yang viral karena mengaku jalan kaki 16 kilometer untuk pergi pulang sekolah masih penuh tanda tanya.

Pengakuan Siswa SMK Daarun Nimah, Bojongsari, Depok, itu mendaku diri tulang punggung keluarga.

Menjadi juru parkir sejak kelas 5 SD, 8 tahun lalu, Viky mengaku uangnya untuk menghidupi ayah, ibu dan tiga adiknya.

Apa benar Viky sekeras itu mencari uang dan bagaimana kesehariannya?

TribunJakarta mewawancarai Ambon (15), teman tongkrongan Viky di lingkungan rumahnya.

Viky sendiri tinggal di Jalan RE Martadinata, Cipayung, CIputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Lokasinya persis dipinggir jalan protokol penghubung Tangsel, Depok dan Bogor itu, di seberang gerbang Asrama Brimob.

Ambon mengungkapkan, dirinya mengenal Viky sudah sejak Viky SD. Usia Ambon lebih muda terpaut sekitar tiga tahun.

Namun, mereka jarang nongkrong sekira sejak empat tahun lalu, hanya saling sapa saja.

Baca juga: INI Minimarket Tempat Siswa SMA Viral Viky Markir, 100 Meter dari Rumahnya: Muncul Tanda Tanya Besar

"Kebetulan kenal, dulu saya pernah satu tongkrongan sama saya, satu lingkungan sama dia gitu, di Gang Asem."

"Terakhir nongkrong 2019 Bang."

"Habis itu enggak nongkrong bang, paling sekedar ketemu. Lewat-lewat saja," kata Ambon di sekitar rumah Viky, Jumat (2/6/2023).

Fakta Markir

Soal markir, Ambon mengungkapkan fakta yang berbanding terbalik dengan pengakuan Viky.

Jika Viky mengaku menjadi juru parkir selama delapan tahun, sejak kelas 5 SD ketika sang ayah jatuh sakit stroke, Ambon mengatakan, Viky tidak rutin markir.

Viky hanya markir jika tidak punya uang, bisa dihitung jari alias sangat jarang.

"Kalau markir gimana ya Bang, jarang sih. Keitung jari."

"Terakhir (Viky markir), pas saya masih nongkrong sama dia itu. 2019-an itu. Enggak rutin," ujar Ambon.

Pemuda sekitar rumah Viky memang bergiliran jaga parkir di minimarket Alfamart RE Martadinata.

Ditemui TribunJakarta di Ciputat, Tangerang Selatan, pada Jumat (2/6/2023), teman tongkrongan Viky yang biasa dipanggil Ambon (15) menjelaskan karakter siswa SMK Daarun Nimah di pergaulan.
Ditemui TribunJakarta di Ciputat, Tangerang Selatan, pada Jumat (2/6/2023), teman tongkrongan Viky yang biasa dipanggil Ambon (15) menjelaskan karakter siswa SMK Daarun Nimah di pergaulan. (TribunJakarta)

Perparkiran minimarket itu memang dikelola oleh Karang Taruna setempat.

Jadwalnya diatur per dua jam. Pemuda setempat yang mau, mendapat giliran dua jam sekali.

Jadwalnya diatur sang ketua Karang Taruna.

"Kalau di sini ada bagiannya, jadi tuh kita dari pagi misalnya dari jam 8 sampai jam 10 si A, jam 10 sampai jam 12 si B seterusnya sampai jam 12 malam. Diatur sama Karang Taruna langsung," kata Ambon.

Kebiasaan Main Gim HP hingga Warnet

Saat ditanya tentang sosok Viky, hal pertama yang muncul adalah sosok yang sangat sering main gim.

Kebiasaan yang paling diingat, saat nongkrong bersama teman-teman, Viky lebih sering main gim ponsel.

"Gimana yak, kalau di tongkrongan dia keseringannya main HP sih. Kalau ngobrol paling ngobrol sekedarnya doang, ngerokok paling gitu. Hobi main game," ujar Ambon.

Tak hanya di ponsel, Viky juga main gim warnet.

Hobinya main Poin Blank dan Lost Saga.

"Ke warnet betul. Saya sering ngeliat dia jalan gitu ke warnet," ujarnya.

Tergolong Mampu

Saat ditanya, tentang video viral Viky yang mengaku pingsan usai jalan kaki sekolah hingga mendatangkan banyak empati dan donasi dari masyarakat, Ambon hanya tersenyum.

Bahkan Ambon meragukan soal narasi jalan kaki Viky yang bulak-balik sejauh 16 kilometer selama 2 tahun.

"Menurut saya, gimana ya, lebih banyak orang yang membutuhkan sih dari pada dia."

"Tapi menurut saya dia enggak jalan kaki, Bang. Setahu saya naik angkutan umum, setahu saya," kata Ambon.

Fakta baru dari keluarga Viky, siswa SMA yang viral karena unggahan nyaris pingsan usai jalan kaki 16 Kilometer dari Ciputat ke Bojongsari Lama Depok demi bersekolah karena kekurangan biaya. Keluarga Viky tidak masuk dalam kategori keluarga miskin berdasarkan hasil sensus pemerintah pada Desember 2022. 
Fakta baru dari keluarga Viky, siswa SMA yang viral karena unggahan nyaris pingsan usai jalan kaki 16 Kilometer dari Ciputat ke Bojongsari Lama Depok demi bersekolah karena kekurangan biaya. Keluarga Viky tidak masuk dalam kategori keluarga miskin berdasarkan hasil sensus pemerintah pada Desember 2022.  (Istimewa)

Ambon juga mengetahui Viky memiliki sepeda motor merek Yamaha Xeon. Kendati begitu, Ambon tak benar-benar mengetahui apakah motor itu dipakai Viky sekolah atau tidak.

"Xeon warna merah? Iya itu juga kalau berangkat sekolah naik motor jujur saya kurang tahu bang. Tapi adiknya mungkin sekolah naik motor. Tapi dia punya motor itu," ujarnya.

Menurut Ambon, Viky sosok yang tergolong mampu secara ekonomi.

"Kalau kehidupan susah gimana Banh yak, ya terhitung orang mampu sih Bang. Sebagai temennya saya menilainya kaya gitu," ujar Ambon.

Ambon juga mengetahui soal usaha jualan ikan hias milik ayahnya Viky.

Ambon adalah pelanggan tetap.

Belum lama, menurutnya, usaha juaalan ikan hias orang tua Viky baru tutup tak sampai setahun lalu.

"Sesudah pandemi dia tutup. Enggak nyampe setahun lalu. Sebelumnya masih ada dan ramai," ujarnya.

Ambon pun memberi pesan kepada Viky yang dianggapnya telah membuat pernyataan yang tidak sesuai fakta.

"Kalau emang gak sesuai fakta, jangan diomongin. Kalau jalan sekali dua kali mah jangan dilebih-lebihkan. Masih banyak orang yang membutuhkan dari pada dia," pungkasnya.

Mengaku Markir demi Kebutuhan Keluarga

Di program Podcast Kode Kompas TV, Minggu (28/5/2023), Viky mengaku delapan tahun ia menjadi juru parkir.

Semua itu dilakukannya demi menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya sakit stroke.

"Dari kelas V SD, buat jajan saya. Saya terkadang juga buat orang tua juga," kata Viky pada program tersebut.

Beda dengan pernyataan Ambon, Viky mengaku hanya menjadi juru parkir satu jam sekali.'

Dari situ ia mendapat Rp 10.000 sampai Rp 20.000.

"Saya sejam, kalau ramai ya bisa 20 lebih, kalau sepi ya 10."

"15 ribu harus mengidupi ayah ibu dan adik tiga, Alhamdulillah cukup," kata Viky.

Pengakuan Viky soal menjadi juru parkir juga pernah diungkapkannya di program TV Pagi-Pagi Ambyar, Rabu (25/5/2023).

Viky menjelaskan bahwa ayahnya yang mulanya memiliki bisnis jualan ikan hias, mengalami stroke sejak delapan tahun silam.

"Bapak Sakit, stroke ringan."

"Delapan tahun," kata Viky.

Viky dalam wawancara Podcast Kode yang ditayangkan Kompas TV pada Minggu (28/5/2023).
Viky dalam wawancara Podcast Kode yang ditayangkan Kompas TV pada Minggu (28/5/2023). (Kompas TV)

Viky lantas menceritakan dirinya menjadi tulang punggung keluarga dan mencari nafkah dengan cara jadi juru parkir.

"Saya kadang markir, buat kebutuhanlah, ibu, bapak, dari pada saya naik angkot kan, sayang, mending buat di rumah sja. Saya jalan kaki saja," kata dia.

"Paling malam, itu sejam. Paling pendapatan itu kalau sepi Rp 10 ribu kalau ramai bisa Rp 20 ribuan," tambahnya.

Viral

Sebelumnya diberitakan, Viky ramai jadi perbincangan lantaran kedapatan pingsan di daerah Simpang Gaplek, Pamulang, karena mengaku pulang jalan kaki dari sekolahnya yang berjarak delapan kilometer.

Viky mengaku melakoni  jalan kaki pergi dan pulang sekolah sejauh 16 kilometer selama dua tahun.

Saat pingsan itu ada kreator konten TikTok @terdalam_ yang merekamnya dan akhirnya viral ditonton sampai belasan juta kali.

Namun belakangan, penelusuran TribunJakarta.com menguak fakta sebenarnya bahwa tidak pernah ada yang melihat Viky jalan kaki 16 kilometer bulak-balik sekolah.

Terlebih guru dan teman sekelasnya sering melihat Viky datang ke sekolah naik sepeda motor.

Bahkan Viky baru pindah sekolah ke Daarun Nimah, Bojongsari, setahun lalu. Berbeda dari pengakuannya jalan kaki selama dua tahun.

TribunJakarta untuk kedua kalinya menyambangi rumah Viky untuk wawancara langsung, pada Jumat (3/6/2023).

Namun dia tidak ada di rumah.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved