Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan

Pengamat Bongkar Mengapa Video Viky Bisa 60 Juta Views, Diduga Ada Kongkalikong Orang Dekat Hobi FYP

Viralnya video Viky si siswa SMA yang mengaku jalan kaki 16 kilometer untuk pergi pulang sekolah, tidak main-main.

Kolase TribunJakarta
Siapa sangka orangtua baru tahu Viky jalan kaki pulang pergi ke sekolah setelah viral di media sosial. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Viralnya video Viky si siswa SMA yang mengaku jalan kaki 16 kilometer untuk pergi pulang sekolah, tidak main-main.

Seperti diketahui, Viky dengan narasi kepiluan ekonomi keluarga yang terpuruk dan keteguhannya berjalan kaki demi lulus sekolah dibuat konten berseri oleh Dani Handiani, kreator konten TikTok di akun @terdalam_.

Sampai  hari ini, Minggu (11/6/2023), dari 20-an video @terdalam_ yang terdapat Viky di dalamnya, 12 di antaranya menyumbang views atau ditonton lebih dari 60 juta kali.

Walaupun, setelah TribunJakarta menelusuri, narasi kesedihan yang diungkap Viky sebagian besaar tak terbukti.

Pengamat Media Sosial, Hariqo Satria, membongkar variabel yang membuat video Viky begitu viral.

Ia menduga ada kongkalikong orang dekat yang menjaga ragasia di balik narasi jalan kaki dan kemiskinan yang disampaikan Viky.

Hariqo mengatakan, setidaknya ada beberapa komponen yang terpenuhi agar sebuah isu atau konten bisa viral, yang utama menggugah emosi.

Dengan narasi mengharukan perjuangan mengorbankan diri jalan kaki 16 kilometer demi bisa membantu keluarga, tentu video Viky sangat mengiris emosi.

"Ada judul buku 'Contagious', apa sih yang membuat sesuatu itu viral. Nah yang membuat sesuatu itu viral, aspek pertama itu aspek emosi," kata Hariqo kepada TribunJakarta.com.

Baca juga: Pengamat Samakan Viky Siswa SMA Viral dengan PPSU yang Bohong THR Dibegal, Ternyata Ini Alasannya

Hariqo melanjutkan, konten menggugah emosi akan menimbulkan keterlibatan netizen dengan berkomentar panjang.

Komentar yang lebih dari  tiga kata akan membuat algoritma media sosial mengangkat konten tersebut lebih luas persebarannya.

"Kalau viral itu ada aspek emosinya, nah biasanya setelah sesuatu itu viral, kalau konten yang sifatnya menggugah emosi, itu komennya itu lebih dari tiga kata."

"Kalau konten misalnya Pak Jokowi posting, itu komennya biasanya, 'keren Pak, keren Pak'. Tapi kalau yang menggugah emosi itu bisa panjang."

"Nah komen yang panjang yang pro kontra itu juga disukai algoritma, itu dianggap mengandung empati, itu akan diviralkan," papar Hariqo.

Di sisi lain, Hariqo menduga ada kongkalikong Viky dengan orang-orang dekat di sekitarnya untuk membuat narasi kepiluan jalan kaki itu tetap dipercaya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved