Kisah Pilu Badut Difabel
Kehidupan Kelam Joni si Badut Difabel: Dulu Nongol Bareng Komeng dan Adul, Sengsara Saat Covid-19
Kehidupan kelam Joni si badut difabel terkuak. Dulu ia kerap nongol di TV bareng Komeng dan Adul. Hidup sengsara saat Covid-19.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Saat pendemi Covid-19 menerjang, kehidupan dan keuangan Joni terganggu.
Semua terkena dampaknya karena tidak ada lagi panggilan untuk syuting.
Bahkan, dalam kondisi menderita itu Joni harus menjual dua handphone miliknya agar tetap bisa bertahan hidup.
"Gara-gara Covid-19 sangat susah. Saya punya 2 HP sampai dijual cuma buat bertahan hidup buat makan. Saya sakit lagi pas dulu. Dicukup-cukupi aja itu duit hasil jual HP sekitar RP 700 ribu buat sebulan," ungkapnya.

Hingga akhirnya Joni memilih untuk beralih profesi kembali menjadi badut penghibur.
Tempat yang dipilihnya yakni di depan Mal Taman Anggrek, dan bertahan sampai hari ini.
Tempat tersebut dipilih karena sebelumnya ia kerap mengisi acara di dalam pusat perbelanjaan tersebut.
"Akhirnya ngamen jadi badut lagi sampai sekarang. Dari dulu tahun 1992 memang sudah jadi badut dan sempat ganti dan nyoba beberapa pekerjaan lain," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.