Dituding Jadi Biang Kerok Banjir di Rawamangun, LRT Jakarta Beri Pembelaan
PT LRT Jakarta bereaksi dituding anggota DPRD DKI Muhammad Taufik Zoekifli yang menyebut Stasiun Velodrome jadi biang kerok banjir.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - PT LRT Jakarta bereaksi soal tudingan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoekifli yang menyebut keberadaan Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur sebagai biang kerok banjir yang kerap melanda kawasan tersebut.
Head of Corporate Secretary Division PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi pun memberi pembelaan.
Ia menyebut, PT LRT Jakarta senantiasa melakukan pengecekan di sekitar area operasinya untuk mencegah dampak lingkungan yang terjadi akibat aktivitas layanan transportasi umum yang dijalankan.
“LRT Jakarta secara berkala melakukan pengecekan prasarana di sekitar area operasional LRTJ agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun warga sekitar,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (9/6/2023).
Meski demikian, ia mengapresiasi kritik dan masukan yang disampaikan politikus senior PKS itu dalam rapat Komisi B DPRD DKI beberapa waktu lalu.
Baca juga: LRT Velodrome-Manggarai Dibangun, DPRD Ingatkan Jangan Ulangi Kehororan Revitalisasi Halte TJ
“Sebagai upaya peningkatan layanan, LRT Jakarta sangat terbuka untuk segala bentuk aduan/laporan yang disampaikan,” ujarnya.
Sheila pun menegaskan komitmen LRT Jakarta dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga Jakarta.
Masyarakat pun bisa menyampaikan aduan terkait pelayanan LRT Jakarta lewat aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
“Saat ini LRTJ memiliki sistem yang telah terintegrasi dengan JAKI terkait laporan dan pengaduan ini yang selalu kami tindak lanjuti hingga tuntas,” kata.
Diberitakan sebelumnya, Keberadaan stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Velodrome dikeluhkan Anggota DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zoelkifli lantaran dianggap jadi biang kerok banjir.
Zoelkifli mendapatkan informasi itu dari para warga Rawamangun, Jakarta Timur atau di area sekitar Velodrome.
"Masalah yang timbul di situ, kebetulan itu dapil saya, ada keluhan warga ketika sebelum Velodrome ada stasiun LRT itu, daerah situ enggak banjir katanya.
Tapi sesudah ada stasiun, katanya ada banjir," kata Zoelkfili saat rapat dengan jajaran PT LRT Jakarta di DPRD DKI Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Taufik menyoroti keberadaan tiang-tiang stasiun LRT di Velodrome yang jadi biang kerok banjir di kawasan tersebut.
"Jadi, tiang-tiang stasiun LRT Velodrome menjadi tersangka terjadinya banjir," ujar anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu.
Baca juga: 18 Stasiun LRT Jabodebek Akan Dioperasikan, Perjalanan Bekasi ke Jakarta Cuma 30 Menit
Taufik menuturkan dirinya sudah melaporkan keluhan tersebut kepada instansi terkait dalam hal ini aparat pemerintah setempat namun permasalahan banjir di kawasan itu tak juga selesai.
"Saya sudah ngomong ke camat, lurah, segala macam, nanti cuma dilihat persisnya seperti apa. mungkin ada kajian dari LRT.
Tapi LRT memang perlu membuka diri untuk hal-hal yang berkaitan dengan dampak lingkungan sekitar," ujar dia.
Stasiun LRT Velodrome merupakan satu dari enam stasiun LRT yang dilintasi rute Pegangsaan Dua-Velodrome.
Saat ini, Pemprov juga tengah membangun LRT Fase 1B rute Velodrome-Manggarai.
Pembangunan LRT Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai bakal mendapat suntikan penyertaan modal daerah (PMD) senilai Rp 1,5 triliun.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.