Viral di Media Sosial
Diutangi Negara Rp800 Miliar, Sosok Ini Ternyata Pernah Diremehkan Pelayan Restoran di Paris
sSeorang pengusaha ternama yang diutangi negara sebesar Rp800 miliar, ternyata pernah diremehkan saat makan di restoran di Perancis.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pengusaha ternama yang diutangi negara sebesar Rp800 miliar, ternyata pernah diremehkan.
Peristiwa tersebut terjadi saat sang pengusaha datang ke sebuah restoran di Paris, Perancis bersama istrinya.
Pengusaha tersebut tak lain ada Jusuf Hamka.
TONTON JUGA
Di YouTube Baim Wong, Jusuf Hamka mengaku dibanding pengusaha-pengusaha lain, penampilannya sangat sederhana.
"Ini true story, saya sama istri saya. Karena pakaian kita ya maaf-maaf aja kalau dibanding orang-orang kaya, kita kayak gembel aja," kata Jusuf Hamka.
Saat itu, ia melipat celana dan masuk ke sebuah restoran yang cukup mewah.
Para pelayan bahkan memakai jas dan dasi kupu-kupu.
Saat baru duduk, Jusuf Hamka sudah merasa dipandang sebelah mata.
Baca juga: Viral Ultraman Main Ayunan di Jempatan Ampera, Cerita Sang Animator Banjir Tawaran dari Luar Negeri
Ia tak memesan banyak karena masih kenyang.
Setelah itu, Jusuf Hamka tak diperbolehkan kembali memesan minum.
Pelayan-pelayan itu juga terlihat menggerutu.
Pria 65 tahun ini kemudian pergi ke WC.
Setelah kembali, sang istri sudah di luar lantaran diusir oleh pelayan.
Jusuf Hamka langsung berbicara ke manager restoran untuk tak kasar kepada pelanggan.
Jusuf Hamka juga sama sekali tak marah dengan hal tersebut.
Baca juga: Viral Emak-emak Diminta Turun Gara-gara Anaknya Rewel di KRL, Satpam Ini Bungkam Mulut Pedas Netizen
"Nggak marah. Kenapa harus marah? Ya udah terima aja, emang kita punya pakaian kayak begini," ungkapnya.
Jusuf Hamka juga tak mau menyombongkan harta karena Allah tak menyukai hal itu.
Dirinya juga tak ambil pusing dan langsung memilih restoran lain tanpa sakit hati.
Sebelum pergi, Jusuf Hamka juga memberi uang tip sebesar 100 Euro atau sekitar Rp1,6 juta ke pelayan yang bersikap kasar kepadanya.
Kejadian ini ternyata sama sekali tak menyakiti hati Jusuf Hamka sedikit pun meski sudah dianggap remeh.
Diutangi Negara
Belakangan nama pengusaha Jusuf Hamka mencuat usai mengaku diutangi pemerintah hingga Rp800 miliar.
Adapun utang Rp 800 miliar itu sudah berlangsung sejak 1998 dan hingga kini belum juga dibayarkan pemerintah kepada perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Yusuf Hamka mengaku akan tetap menagih utang Rp800 miliar ke negara meski presiden berganti.
Hal itu dia ucapkan untuk menyikapi soal piutang negara yang belum dibayar jelang Pilpres 2024.
"Ini utang negara bukan presiden. Siapapun presidennya, negara harus tetap bertanggung jawab," ujar Jusuf Hamka di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Ingat Diwan Viral Beli Ikan Cupang? Perubahan Terkini Bikin Pangling, Videonya Ditonton 33 Juta Kali
Ia berharap negara tidak melepaskan tanggung jawab membayar utang dengan alasan presiden baru.
Ia menegaskan utang negara bukan hanya tanggung jawab presiden yang sedang menjabat.
"Jangan nanti berpikir presidennya lain (utang tidak dibayar). Ingat, ini utang negara, bukan pribadi. Jadi, jangan dicampurin," tuturnya.
Dia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani turut kooperatif seperti Presiden Jokowi dan Menkopolhukam Mahfud MD untuk menyelesaikan masalah utang negara tersebut.
"Bu Menteri, saya cuma minta belas kasihan, Pak Jokowi dan Pak Mahfud MD itu sudah kooperatif. Bu menteri saya minta tolong, saya cuma rakyat," kata dia.
Menurutnya, utang negara harus tetap dikembalikan lantaran uang tersebut merupakan haknya.
Baca juga: Terungkap Kronologi Viral Tawuran Pelajar di Rumah Sakit di Bekasi hingga Emak-Emak Terinjak-injak
Meski demikian, dia tak akan memaksa lantaran menganggap dirinya sebagai rakyat biasa.
Dia mengaku akan tetap mempertahankan pendiriannya dalam menagih utang. Namun, dirinya mengaku pasrah lantaran tak berani memperkarakan negara.
"Kalau itu hak saya mbok ya dikembalikan, kalau enggak ya sudahlah saya ngadunya ke Allah aja. Kalau warga negara enggak bayar pajak denda 2 persen, kalau negara (utang), ya, kita berharap aja lah. Emang siapa yang mau diborgol?" ucapnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.