Obesitas 300 Kg Fajri Timbulkan Masalah Baru: Infeksi Kulit hingga Suntikan Biasa Tak Mampu Tembus

Obesitas mencapai kurang lebih 300 kilogram mengakibatkan Muhammad Fajri (26) mengalami masalah baru. Kulitnya mengalami infeksi akibat luka.

Wartakota
RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya. 

Di dalam ruang perawatan, Sidharta menyebut ada sampai lima dokter yang siaga serta dibantu dua perawat.

Tim dokter itu juga membantu menggerakan tangan dan kaki Fajri agar pasien obesitas itu bisa bergerak kendati terbatas.

Sidharta mengatakan, kondisi Fajri saat ini relatif lebih stabil ketimbang saat datang dirujuk kendati masih dibantu alat-alat pernafasan.

"Jadi penanganan kami saat ini benar-benar kami memperhatikan berbagai parameter."

"Parameter pernafasannya, parameter jantung, parameter ginjal, hormonnya, infeksinya juga kita perhatikan satu-persatu."

"Jadi kami sistemnya lebih melihat, menunggu dan menangani apa yang akan terjadi sambil mengembalikan kondisi pasien," tuturnya.

Lebih Parah dari Arya Permana

Merujuk Kementerian Kesehatan, di Indonesia sebesar 13,5 persen orang di atas 18 tahun mengalami kelebihan berat bedan dan 28,7 persen mengalami obesitas.

Dibandingkan dengan Arya Permana, Plt Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti menyebut kasus yang dialami Fajri jauh lebih parah.

"Ini lebih berat ya kondisinya (dari Arya Permana) karena datang sudah dengan kondisi yang sesak nafas dan komplikasinya lebih banyak," kata Lies.

Muhammad Fajri, pria dengan berat badan mencapai 300 Kg dievakuasi ke RSUD Kota Tangerang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang
Muhammad Fajri, pria dengan berat badan mencapai 300 Kg dievakuasi ke RSUD Kota Tangerang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)


Lies menuturkan, saat ini pihaknya fokus terlebih dahulu pada mengembalikan kestabilan tubuh Fajri.

Salah satunya dengan memberikan obat agar gumpalan darah pada tubuh Fajri tidak makin melebar yang dapat mengakibatkan pada struk.

Karenanya, ia belum bisa memastikan berapa  lama pemuda asal Tangerang itu akan menjalani perawatan intensif di RSCM.

Namun ia memprediksi sepertinya penanganan Fajri akan jauh lebih lama dibanding yang pernah dijalani Arya Permana.

"Kita ini kan mengobati manusia, jadi tidak bisa disamakan dgn matematika."

"Segala sesuatu kita harus mengikuti perkembangan dan kemampuan tubuh manusia," kata Lies. 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved