Ternyata Ini Sejarah Ondel-Ondel yang Identik dengan Kebudayaan Betawi, Bukan Sekedar Boneka Raksasa

Ternyata Ini Sejarah Ondel-Ondel yang Identik dengan Kebudayaan Betawi, Bukan Sekedar Boneka Raksasa

Pebby Ade Liana/TribunJakarta.com
Ilustrasi - Mengenal sejarah dan makna ondel-ondel yang identik dengan budaya Betawi. 

Meski dalam catatan itu namanya tidak disebut, namun jenisnya diyakini mirip ondel-ondel.

Sementara itu menurut kepercayaan masyarakat Betawi, ondel-ondel sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Bukan hanya sekedar boneka raksasa atau kesenian jalanan. Bagi masyarakat Betawi, dulu ondel-ondel adalah dibuat untuk upacara tolak bala.

Misalnya untuk mengusir wabah penyakit yang menyerang perkampungan, atau upacara mengusir gangguan roh halus yang bergentayangan.

Seiring perkembangannya, ondel-ondel semakin dikenal.

Bahkan, budayawan dan seniman Betawi almarhum Benyamin Sueb juga membuat lagu berjudul 'Ondel-ondel'.

Saat ini, ondel-ondel sering digunakan untuk meramaikan berbagai acara.

Seperrti pesta rakyat, pernikahan, khitan, atau penyambutan tamu terhormat di Jakarta.

Bentuk ondel-ondel dan maknanya 

Sebagai ikon Jakarta, ondel-ondel tentu memiliki cirikhas tersendiri jika dibanding dengan boneka raksasa dari negara-negara lain.

Untuk ondel-ondel lelaki, biasanya memiliki wajah berwarna merah.

Hal ini bermakna bahwa laki-laki harus berani dan gagah perkasa.

Sedangkan wajah ondel-ondel perempuan biasanya dibuat berwarna putih karena mengandung arti harus menjaga kesucian.

Pada bagian kepala ondel-ondel, diberi hiasan yang disebut kembang kelapa dengan jumlah 20 untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki.

Pohon kelapa dipercaya memiliki akar kuat serta semua unsur tubuhnya bisa dimanfaatkan. Hal ini, dimaknai sebagai lambang kekuatan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved