Pilpres 2024

Pakar Metafisika Tafsir Mimpi SBY, Ungkap Sosok Presiden ke-8 RI

Keinginan besar SBY menjadikan AHY sebagai presiden ini pun disebut Sunarto sudah terlihat sejak Pilkada 2017 lalu.

Instagram @agusyudhoyono
Pertemuan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Senayan, Minggu (18/6/2023). (1) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar metafisika Sunarto mengungkap sosok Presiden ke-8 RI yang ada di mimpi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sunarto bilang, sosok tersebut tidak lain ialah putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia pun menyebut, mimpi itu menggambarkan keinginan besar SBY melihat sang putra menduduki kursi RI 1.

“Saya menyakini suasana batin pak SBY mengharapkan AHY punya peran di Indonesia di tahun 2024,” ucapnya dalam diskusi virtual bertajuk ‘Menafsir Mimpi SBY Bareng Jokowi dan Megawati’ yang disiarkan kanal Youtube TribunJakarta Official, Selasa (20/6/2023).

Angka delapan yang disebut SBY itu pun bisa diartikan sebagai plus minus atau kurang lebih.

Artinya, bila AHY gagal menjadi Presiden ke-8 RI pada 2024 mendatang, SBY berharap, anaknya itu bisa menjadi terpilih di 2029 mendatang.

“Kalau AHY tidak bisa menjadi presiden ke-8 ya ke-9, itu. Jadi harapan pak SBY itu AHY jadi presiden, bukan wakil presiden,” ujarnya.

Keinginan besar SBY menjadikan AHY sebagai presiden ini pun disebut Sunarto sudah terlihat sejak Pilkada 2017 lalu.

Saat itu, AHY didorong sebagai calon gubernur (cagub) pada Pilkada DKI 2017 silam.

Baca juga: Pengamat Politik Menafsir Mimpi SBY Segerbong dengan Megawati: Cuma Rindu Bersama Bukan Koalisi

SBY pun berharap, AHY bisa mengikuti jejak Joko Widodo yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2012 silam, kemudian terpilih sebagai Presiden RI pada 2014.

“Harapan oak SBY kalau sudah jadi gubernur lalu naik jadi presiden,” tuturnya.

Namun, harapan SBY itu ternyata tak terwujud setelah AHY kalah dari sosok Anies Baswedan.

Setelah gagal jadi Gubernur DKI, SBY pun sangat menaruh harapan AHY bisa ikut bersaing di Pilpres 2024 mendatang.

Bila peluang sebagai calon presiden (capres) masih sulit terwujud, maka peluang terbesarnya ialah sebagai wakil presiden.

Pertemuan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Senayan, Minggu (18/6/2023). (1)
Pertemuan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Senayan, Minggu (18/6/2023). (1) (Instagram @agusyudhoyono)

“Kondisi saat ini belum bisa memungkinkan, ya setapak dulu wakil presiden lah. Sebab kalau wapres sudah mendekati jadi presiden,” tuturnya.

Peluang AHY sebagai cawapres sejatinya terbuka lebar, saat ini Demokrat pun masih menunggu bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengumumkan siapa sosok yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

Di kesempatan yang sama, Puan Maharani selaku Ketua Tim Pemenangan bacapres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo juga menyebut AHY layak diperhitungkan sebagai cawapres.

Kedua hal ini yang kemudian membuat asa SBY melihat anaknya bisa maju di Pilpres 2024 mendatang semakin tinggi hingga terbawa mimpi.

“Secara kontekstual mimpi pak SBY berkaitan dengan mimpi politik, berkaitan dengan mimpi kekuasaan di RI,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbagi cerita mimpi yang dialaminya yakni bertemu hingga melakukan perjalanan satu kereta dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri

Cerita itu disampaikan SBY melalui akun resmi Twitter-nya, @SBYudhoyono pada Senin (19/6/2023).

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” cuit SBY.

Selanjutnya, SBY dalam cuitannya menyampaikan ia, Jokowi dan Megawati rupanya sudah ditunggu oleh sosok Presiden ke-8 atau sosok yang menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

Bahkan, sosok tersebut lah yang membelikannya arcis kereta api.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai."

Selanjutnya, ia bersama Jokowi dan Megawati berangkat menaiki kereta api Gajayana yang melewati kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun, sosok presiden ke-8 Ri tidak ikut dalam perjalanan kereta api tersebut.

"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," lanjut cuitnya.

Meski begitu, dalam mimpi itu SBY, Jokowi dan Megawati pada akhirnya berpisah. Jokowi turun di Solo, Jawa Tengah, SBY di Pacitan, sedangkan Megawati lanjut perjalanan sampai ke Blitar untuk berziarah ke makam presiden pertama RI sekaligus ayahandanya, Bung Karno.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno." ujar SBY dalam akhir cuitannya.

Mimpi yang dialami SBY ini terjadi setelah pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus putra sulung SBY Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023). 

Pertemuan itu sendiri membahas beberapa dinamika politik termasuk Pilpres 2024 dan menjadi penanda rekonsilasi kedua partai yang hampir dua dekade saling berseberangan dalam percaturan politik nasional.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved