Pria Obesitas 300 Kilogram
Detik-detik Pria Obesitas Meninggal di Depan Keluarga, Perjuangan Fajri Bertahan Hidup Tak Main-main
Di saat-saat terakhir hidupnya, Fajri harus memakai alat bantu pernafasan ventilator karena sesak nafas yang dialaminya semakin berat.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
"Jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga karena syok sepsis karena sptic aking, kita kemudian lakukan dengan terapi pengganti ginjal," ujarnya.
Tak berhenti di situ, rupanya Fajri juga mengalami masalah pada pencernaannya.

"Sehingga kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh namanya multi organ disfungtion sindrom.
Nah ini yang membuat kondisinya semakin menurun, dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau lagi," ujar Sidharta.
Sering merintih kesakitan dini hari
Sosok Fajri sempat viral di media sosial setelah harus dievakuasi dari rumahnya di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang dengan menggunakan alat berat ke rumah sakit pada Rabu (7/6/2023).
Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, Fajri kerap merintih kesakitan.
Tetangga sekitar rumahnya selalu mendengar Fajri menangis memecahkan keheningan malam.
Suara penderitaan yang datang dari rasa sakit dan ketidakberdayaan itu selalu terdengar.
Pukul 03.00 WIB, rintihan pria obesitas dengan berat kurang lebih 300 kilogram itu menembus tembok-tembok rumah sampai ke telinga tetanngganya.
Tidak mudah menghilangkan rasa sakit pria yang hanya hidup dengan ibunya yang juga tidak benar-benar sehat.
Fajri enggan berobat ke rumah sakit khawatir merepotkan tetangga karena berat badannya.
Soal rintihan Fajri yang selalu terdengar setiap pukul tiga subuh, disampaikan oleh Acim, tetangga Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.
Acim kaget mendengar tangisan itu. Dia pun menyadari bahwa suara itu adalah Fajri, pria obesitas yang tinggal di sebelah rumahnya.
Baca juga: Pakai Forklift, Dramatis Proses Pengangkatan Jenazah Fajri Pria Obesitas dari RSCM hingga Pemakaman
"Saya kan di sini (rumah) kalau malam tuh jam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).
Lantaran khawatir dengan kondisi Fajri, keesokan harinya Acim menanyakan apa yang terjadi.
Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya pada malam hari.
Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan Fajri akhirnya mau dibawa ke rumah sakit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.