Pria Obesitas 300 Kilogram

Sosok Berjasa Ini Bantu Keseharian Pria Obesitas Semasa Hidup, Tak Akan Ada Lagi Telepon dari Fajri

Selama delapan bulan terakhir, Herman memiliki segudang cerita tentang Fajri lantaran sering dimintai pertolongan.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Tribunjakarta.com/Elga Hikari Putra
Telepon Herman (58) alias Papa Baim tak akan lagi berdering karena telepon dari pemuda obesitas 300 kilogram bernama Muhammad Fajri. Sebelum Fajri dilarikan ke rumah sakit, Herman lah yang selalu membantu pria obesitas tersebut menjalani kehidupan sehari-hari. 

"Ibunya juga kasihan enggak berdaya. Kalau jalan juga memang megang-megang, tua banget sih belum tapi emang ada penyakit juga," ujar Herman.

Herman juga sudah berulang kali membujuk Fajri untuk berobat ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan motor delapan bulan lalu.

Akibat kecelakaan itu kaki kanan Fajri terluka dan semakin parah lantaran tidak diobati.

Saat itu Fajri hanya meminta tolong Herman untuk dibelikan minyak gosok.

"Dia bilang gamau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman.

Herman (58) tetangga rumah Muhammad Fajri (26) menceritakan keseharian pemuda pengidap obesitas 300 kilogram itu sebelum dievakuasi dari rumah di CIledug, Kota Tangerang, ke rumah sakit.
Herman (58) tetangga rumah Muhammad Fajri (26) menceritakan keseharian pemuda pengidap obesitas 300 kilogram itu sebelum dievakuasi dari rumah di CIledug, Kota Tangerang, ke rumah sakit. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Perjuangan Fajri dievakuasi ke rumah sakit

Perjuangan Fajri saat akan dievakuasi oleh petugas Damkar membuat warga kagum.

Evakuasi dilakukan sejak pagi di kediaman Fajri pada Rabu (7/6/2023).

Warga kagum saat Fajri menggeser tubuhnya sejengkal demi sejengkal saat evakuasi berlangsung.

Hari itu tak hanya warga sekitar, tetapi sejumlah dokter dari puskesmas dan perwakilan kelurahan Karang Tengah, Ciledug mendatangi rumah Fajri untuk mengevakuasi pemuda itu ke rumah sakit.

Lantaran tak mampu mengevakuasi Fajri, pihak kelurahan menghubungi Damkar dan Satpol PP untuk meminta bantuan mereka.

Percobaan pertama yakni petugas Damkar dibantu warga menjebol dinding rumah Fajri agar akses lebih luas.

Namun hal itu belum menjamin evakuasi Fajri bisa diangkat dengan mudah.

Sampai pukul 12.00 WIB, petugas gabungan dengan dibantu warga masih belum juga berhasil mengeluarkan Fajri keluar dari rumahnya.

Hingga akhirnya saat petugas tengah istirahat siang, Fajri berinisiatif menggeser badannya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved