Masih Ada Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Berikut Larangan dan Amalan Sunnah yang Dianjurkan

Masih Ada Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Berikut Larangan dan Amalan Sunnah yang Dianjurkan

Freepik
Ilustrasi Idul Adha 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA -  Apa itu Hari Tasyrik? berikut larangan serta amalan sunnah yang dianjurkan.

Setelah pertayaan Idul Adha, ada hari yang disebut dengan Hari Tasyrik.

Hari Tasyrik merupakan sebutan utnuk tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar) yakni di tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Banyak diantara umat Islam yang hanya mengira keutamaan sunnah pada bulan Dzulhijjah hanya sampai di Hari Raya Kurban atau Idul Adha saja.

Padahal seharusnya berzikir,bertakbir,bertahmid, bertahlil dan berdo'a dilajutkan juga pada hari Tasyrik di tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Baca juga: Catat 5 Keutamaan Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Hari Dikabulkannya Segala Doa

Mengutip laman Kantor Wilayah Kementerian Agama RI, Nusa Tenggara Barat, ntb.kemenag.go.id, dinamakan Tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Pada hari tersebut, Jumhur ulama menyatakan disunnahkan umat Muslim melaksanakan takbiran setelah sholat fardhu.

Selain karena bagian dari amal saleh, juga secara praktik ada beberapa sahabat yang sudah melakukannya.

Dalam madzhab Syafi’i, takbir mutlak atau juga disebut takbir mursal, baru dimulai sejak terbenamnya matahari 9 Arafah atau tepat pada waktu maghrib, malam hari raya.

Walaupun ada juga sebagian Syafi’iyyah yang mengatakan, bahwa permulaan takbir mutlak adalah sejak fajar shidiq hari Arafah.

Sedangkan waktu akhir dari takbir mutlak ini, adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah.

Sementara untuk takbir muqayyad, dimulai sejak habis maghrib malam hari raya hingga habis ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Takbir muqayyad, hendaknya dibaca terlebih dahulu sebelum berdzikir rutin setelah salat fardhu.

Pada hari Tasyrik ini, para jamaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Namun bagi yang tidak sedang berhaji, hari Tasyrik menjadi waktu larangan untuk berpuasa. 

Amalan-Amalan Hari Tasyrik

Ulama menyebutkan, ada beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh umat Muslim saat hari Tasyrik, berikut diantaranya :

1. Menyembelih Hewan Kurban

Salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan saat hari Tasyrik, adalah menyembelih hewan kurban bagi umat Muslim yang mampu.

Selain saat Hari Raya Idul Adha, hewan kurban juga boleh disembelih saat hari Tasyrik.

Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur, dan sebagainya.

2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum saat memasuki hari Tasyrik.

Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”

Karena hari Tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa.

Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”

 

3. Hari Utama Berzikir dan Bertakbir

Perbanyak zikir dan takbir merupakan amalan sunnah yang bisa dilakukan saat hari Tasyrik.

Dalil keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW. 

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang". (QS. Al baqarah: 203).

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng) yang juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah salat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Selain itu, zikir juga sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT.

Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

4. Membaca Doa terutama do'a Sapu Jagad

Amalan hari Tasyrik berikutnya adalah berdoa.

Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari Tasyrik yakni :

Artinya : "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka". (Al-Baqarah: 201).

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad. 

Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu "Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Oleh karna itu, umat Islam dianjurkan perbanyak doa di hari Tasyrik.

Sebab, setiap doa dan permohonan ampun akan dikabulkan Allah SWT. Terutama doa yang dapat dipanjatkan adalah doa sapu jagat untuk memohon keselamatan dunia dan akhirat.

Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan jagalah kami dari siksa api neraka.”

Itulah beberapa amalan dan keutamaan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada saat Hari Tasyrik.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved