Sisi Lain Metropolitan

Ternyata Tak Semua Oleh-Oleh Haji Diimpor dari Arab, Banyak Juga dari Turki hingga India

Seperti diketahui, banyak jemaah haji yang membeli oleh-oleh Tanah Suci di Tanah Abang.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Aneka oleh-oleh khas haji yang dijual pedagang di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mayoritas oleh-oleh haji ternyata mayoritas tak diimpor dari Arab Saudi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Pelaksanaan ibadah haji yang berlokasi di Arab Saudi membuat banyak pihak berpikir jika oleh-oleh haji haruslah berasal dari negara tersebut.

Seperti diketahui, banyak jemaah haji yang membeli oleh-oleh Tanah Suci di Tanah Abang.

Pasar Tanah Abang memang menyediakan cendera mata khas Mekah.

Jika Anda berpikir barang khas oleh-oleh haji itu seluruhnya berasal dari Arab Saudi sepertinya dugaan itu meleset.

Pasalnya, mayoritas oleh-oleh haji justru diimpor dari negara lain.

"Kita di sini juga edukasi kepada para pembeli bahwa yang di Arab Saudi saja itu pun bukan buatan sana semua," ujar Neila, pegawai di toko oleh-oleh haji 786 di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).

Neila mengatakan, mayoritas oleh-oleh khas haji justru diimpor dari Turki dan India.

"Kacang Arab namanya arab tapi produksinya di India. Cokelat kerikil itu semua dari Turki, kalau Sajadah dari turki," ujar Neila.

Baca juga: Cerita Penjual Oleh-oleh Haji di Tanah Abang, Beda Manis Omzet Toko Besar dan PKL

Disampaikan Neila, di toko oleh-oleh tempatnya bekerja, yang murni diimpor dari Arab Saudi hanyalah air zamzam dan kurma ajwa.

"Yang dari Arab Saudi itu cuma air zamzam, terus kurma ajwa kan asli Madinah sama kurma Al Qasim, yang lainnya dari negara lain," lanjut Neila.

Di musim haji tahun ini, Neila mengatakan bahwa peningkatan penjualan oleh-oleh haji sudah mulai terjadi sejak pekan lalu.

Toko oleh-oleh haji yang banyak ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Toko oleh-oleh haji yang banyak ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Tribunjakarta.com/Elga Hikari Putra)

Sejak sepekan terakhir, pendapatan omzet di tokonya meningkat sampai tiga kali lipat.

"Biasanya omzet sehari 10-20 juta sekarang bisa tiga kali lipatnya. Biasanya yang beli kan emang banyak sampai ada Rp 13 juta, nah itu kita diskon," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved