Polemik Rumput JIS Tak Standar FIFA, PT KaeRPe Bantah Tudingan Tak Libatkan Pengelola Stadion
PT Karya Rama Prima (KaeRPe) membantah tak melibatkan vendor yang memasang dan merawat rumput di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sebagai informasi, Kementerian PUPR menggunakan jasa PT Karya Rama Prima untuk melakukan inspeksi rumput di JIS.
PT Karya Rama Prima ini merupakan vendor yang ditunjuk pemerintah untuk pengadaan rumput di stadion-stadion yang sebelumnya disiapkan untuk menggelar Piala Dunia U-20 yang batal diselenggarakan di Indonesia.
Di sisi lain, rumput JIS dipasang oleh PT Delta Pro dan PT Lestarindo Soccerfield.
Baca juga: Erick Thohir Meradang Jawab Polemik Renovasi JIS, Bawa-bawa Nama FIFA: Standarnya Belum Tentu Sama
Politikus senior yang akrab disapa MTZ ini pun mempertanyakan tidak dilibatkannya dia vendor yang memasang rumput di JIS dalam inspeksi tersebut.
“Ini kayaknya perang rumput atau apa ya. Jadi konsultan ahli JIS yang termasuk ahli rumput dari stadion itu tidak diajak ngomong saat pak menteri datang,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kondisi rumput Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, belum sesuai standar FIFA.
Semua rumput yang ada di JIS pun bakal diganti menjelang perhelatan Piala Dunia U-17 November mendatang.
"Salah satu yang utama adalah rumput, kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput di GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalo kondisi sekarang," kata Basuki usai meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).
Basuki mengaku sudah berdiskusi dengan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim yang sebelumnya mengurus rumput Stadion GBK.
Berdasarkan hasil diskusi, untuk solusi jangka pendek rumput stadion utama JIS harus diganti jika ingin sesuai standar FIFA.
"Kita akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau Pak Qamal, agronomi untuk rumput stadion," ucap Basuki.
Kemudian, setelah 3 bulan solusi paling tepat adalah mengubah rumput secara keseluruhan di stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.
"Menurut beliau harus diganti, kalo mau 3 bulan bisa dipakai, kita untuk jangka pendek saja, untuk jangka panjangnya harus diubah rumputnya," sambung Menteri PUPR.
Ketua PSSI Erick Thohir menegaskan, keputusan akhir apakah JIS bakal dipergunakan untuk Piala Dunia U-17 bakal berada di tangan FIFA.
Saat ini pemerintah berkolaborasi melakukan pembenahan terhadap JIS yang termasuk ke dalam 22 stadion prioritas untuk direnovasi jelang perhelatan tersebut.
"Bahwa nomor satu standar FIFA itu yang menentukan FIFA bukan PSSI atau siapapun yang di sini," ucapnya.
"Kita hanya memperbaiki meningkatkan semua yang bisa sesuai dengan standar FIFA," tandas Erick.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.