Tahanan Baru Tewas Dianiaya di Sel
Pencabul Anak Kandung Tewas di Tangan Rekan Satu Sel, Kasus Mirip Temuan Jasad Wanita Dalam Kardus
Tahanan kasus pencabulan anak kandung berinisial AR (50) tewas di sel Polres Metro Depok. Kasus mirip temuan jasad perempuan dalam karung di Kediri.
"Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.
Maryono juga tidak habis pikir mengapa menantunya tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri. "Mungkin orangnya dendam dengan saya, karena cucunya sering mengadukan perlakuan ayahnya kepada saya," ungkapnya.
Pencabul Anak Tewas di Tangan Rekan Tahanan di Depok

Delapan tahanan Polres Metro Depok gelap mata menghabisi pencabul anak kandung berinisial AR (50) di sel.
Para tahanan mengaku emosi lantaran AR ditahan karena mencabuli anak kandungnya sendiri.
Mereka pun mengeroyok AR di dalam tahanan Polres Metro Depok. AR sempat pingsan sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Baca juga: Bantah Motif Uang Tewasnya Tahanan di Depok, Polisi: Para Pelaku Kesal Korban Cabuli Anak Kandung
Penyelidikan sementara, AR menderita sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh.
Para pelaku menganiaya korban dengan tangan kosong dan sebatang pipa air.
AR pun menderita luka fatal di bagian bokong dan dada.
Namun keluarga AR memiliki alasan lain. Pihak keluarga korban berinisial J menerima informasi kerabatnya sempat dimintai uang sebesar Rp 1,5 juta oleh 'kepala kamar' saat dimasukkan ke dalam sel tahanan.
Lantaran tak bisa memenuhi permintaan dari 'kepala kamar' itu, akhirnya korban dianiaya hingga meninggal dunia.
Tetapi, informasi tersebut dibantah polisi.
Motif Pelaku
Polisi mengungkapkan motif dibalik penganiayaan tahanan hingga meninggal dunia di Polres Metro Depok.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan, penganiayaan ini dipicu oleh kesalnya para pelaku terhadap kasus korban yang mencabuli anak kandungnya sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.