Tahanan Baru Tewas Dianiaya di Sel
Pencabul Anak Kandung Tewas di Tangan Rekan Satu Sel, Kasus Mirip Temuan Jasad Wanita Dalam Kardus
Tahanan kasus pencabulan anak kandung berinisial AR (50) tewas di sel Polres Metro Depok. Kasus mirip temuan jasad perempuan dalam karung di Kediri.
Pertemuan terakhir itu juga bukan firasat buruk yang dialaminya.
Baca juga: Kisah Tragis Tahanan di Depok Dianiaya Teman Satu Sel hingga Tewas di Hari Ulang Tahunnya
Pada saat bersamaan, Sulastri bersama suaminya, Suprapto (48) bertakziah ke rumah saudara di Blitar.
Sulastri menginap semalam, dan suaminya balik lagi.
Keesokan harinya, Kamis (6/7/2023), Sulastri dijemput lagi suaminya kembali ke rumahnya. Namun ia tidak mendapati putrinya lagi.
Diperoleh keterangan dari suaminya bahwa Desy telah mendapatkan pekerjaan baru di Kabupaten Lamongan.
Malahan suaminya pamit akan mengantarkan baju ganti untuk putrinya. Saat itu Sulastri mengaku ragu dengan pengakuan suaminya.
Karena anaknya tidak pernah bercerita mengenai rencana bekerja di Lamongan. Dan setelah suaminya pamit mengantar baju ganti anaknya ke Lamongan, sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Belakangan Sulastri mendapatkan kabar jika putrinya ditemukan meninggal terbungkus karung. Sulastri mencurigai pelaku utama kasus pembunuhan itu adalah Suprapto, suaminya dan ayah kandung anaknya sendiri.
Suprapto selama ini bekerja menjadi pengantar telur keluar kota milik juragan peternak telur ayam di Kabupaten Blitar. Sulastri berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh putrinya.
"Anak saya baik dan sudah bekerja," ungkapnya.
Hal senada dikatakan, Maryono (68), kakek korban yakin pelaku yang menghabisi putrinya adalah Suprapto menantunya sendiri.
Kecurigaan itu menguat karena menantu sejak Kamis (6/7/2023) menghilang sambil membawa sepeda motor sewaan yang biasa dipakai cucunya berangkat dan pulang kerja.
Termasuk HP milik cucunya juga dibawa serta. Maryono menduga cucunya dihabisi ayahnya sendiri dengan cara dianiaya atau dicekik di dalam kamarnya.
"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.
Diungkapkan Maryono, menantunya memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang. Jika tidak diberi uang biasanya memberikan ancaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.