Bawa Bangkai ke Laboratorium, Sudin KPKP Telusuri Penyebab Puluhan Kucing Mati di Sunter Agung
Nurus menuturkan, berdasarkan keterangan petugas Sudin KPKP Jakarta Utara pemeriksaan sampel bangkai kucing di laboratorium bisa memakan waktu tiga
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Penyebab kematian mendadak puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara masih ditelusuri.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah terjun ke lokasi untuk mengambil bangkai salah satu kucing yang mati mendadak.
Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Shobah mengatakan, bangkai kucing dibawa untuk menjadi sampel yang akan diperiksa di laboratorium.
"Saya langsung kontak pak kasudin KPKP, pagi tadi dikunjungi pas juga ada yang mati lagi di RT 011, (bangkainya) dibawa ke laboratorium," kata Nurus, Selasa (11/7/2023).
Nurus menuturkan, berdasarkan keterangan petugas Sudin KPKP Jakarta Utara pemeriksaan sampel bangkai kucing di laboratorium bisa memakan waktu tiga hari ke depan.
Pemeriksaan ini untuk mengungkap apa sebenarnya penyebab kucing-kucing peliharaan warga di lokasi mengalami gejala tertentu lalu mati mendadak.
"Ya hal ini yang pasti membuat warga khawatir dan juga merasa kehilangan, apalagi yang pecinta kucing," ucap Nurus.
Baca juga: Geger Puluhan Kucing Peliharaan Mati Mendadak di Sunter, Warga Curiga Diracun
Nurus mengatakan, puluhan kucing yang mati mendadak itu merupakan peliharaan warga.
Hingga hari ini, sudah sebanyak 21 ekor kucing yang dikabarkan mati mendadak.
"Kucing mati mendadak per hari ini sudah ada 21 ekor yang mati," kata Nurus.
"Ini kucing-kucing memang ada yang pelihara walaupun kadang-kadang ke luar rumah," sambungnya.
Baca juga: Pakai Truk Pemadam Kebakaran, Pria Obesitas 200 Kg Asal Tangerang Akhirnya Dibawa ke RSCM
Nurus mengatakan, kematian mendadak kucing-kucing peliharaan warga terjadi di lima RT di wilayah RW 05 Sunter Agung.
Lima RT yang dimaksud yakni RT 01 RT 06 RT 11 RT 12, dan RT 15.
Seluruh kucing itu mati mendadak dengan gejala lemas sampai akhirnya kejang-kejang dan meregang nyawa.
"Kalau melihat videonya tiba-tiba kayak lemas terus malas gerak sampai kayak kejang-kejang menahan sakit," ucap Nurus.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
4 Fakta Viralnya Potongan Kepala Kucing di Sidoarjo, Pengelola Pasar dan Polisi Pastikan Hoaks |
![]() |
---|
Tekan Populasi, Sudin KPKP Jakarta Utara Sterilisasi 100 Kucing Jantan Lokal di Rusun Marunda |
![]() |
---|
Kucing Liar Ini Berpenampilan Unik, Jadi 'Sekuriti' di Halte Transjakarta Jelambar Jakarta Barat |
![]() |
---|
Tata Kelola Sampah di RW 05 Sunter Agung Percontohan, Menteri LH Siap Replikasi ke Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Kramat Jati, Truk Tangki Air Terguling Hindari Kucing Bertengkar, Sopir Luka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.