Pembangunan Alun-Alun Taman Hutan Kota Depok di Sawangan Ditentang PKB: Lokasi Tidak Strategis

Pembangunan alun-alun taman hutan kota Depok mendapat penentangan dari Politikus PKB, Babai Suhaimi.

Tribun Jakarta
Anggota DPRD Depok Fraksi PKB-PSI, Babai Suhaimi di acara Tribun Talks. 

"(Pemprov) DKI saja sudah mempergunakan itu (TPST Bantargebang) dan itu bisa dijadikan contoh oleh Pemkot Depok," lanjut dia.

Fasilitas Alun-Alun Depok

Sebelumnya diberitakan, setelah memiliki alin-alun kota di kawasan Grand Depok City (GDC), Cilodong, Pemkot Depok kembali membangun alun-alun di wilayah Sawangan berbatasan dengan Bojongsari. Lokasi tepatnya di Setu Tujuh Muara. 

Alun-alun Kota Depok yang kedua ini mengusung konsep ruang terbuka hijau (RTH).

Dengan konsep yang lebih hijau dan terbuka serta adanya pemandangan setu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menamakannya alun-alun taman hutan kota.

Ada berbagai fasilitas yang dapat digunakan warga Depok untuk berekreasi.

"Pertama, kita sepakati namanya ini adalah Taman Alun-Alun Hutan Kota," kata Idris Setu Tujuh Muara bakal lokasi alun-alun taman hutan kota, Jumat (23/6/2023) dikutip dari TribunnewsDepok.com.

"Dengan adanya taman maka ada perhitungan RTH," tambahnya.

Idris memastikan, nantinya alun-alun taman hutan kota ini bisa menjadi tempat bertemunya warga dan dipastikan tanpa pungutan biaya .

"Alun-Alun ini gratis. Nanti ada spot-spot yang bisa dimanfaatkan untuk pertemuan dan segala macam. Sesuai Peraturan Daerah, nanti ada retribusi untuk pemanfaatannya," tutur Idris.

Keunikan lain dari alun-alun di wilayah Barat Depok ini adalah adanya hutan jati.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat dijumpai wartawan di area pembangunan Alun-Alun Taman Hutan Kota Depok, Sawangan, Jumat (23/6/2023).
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat dijumpai wartawan di area pembangunan Alun-Alun Taman Hutan Kota Depok, Sawangan, Jumat (23/6/2023). (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

"Hutan jati yang ada di sini tidak kita tebang. Kita akan bikin jogging track hingga jembatan gantung Bojongsari," tambahnya.

Alun-alun hutan kota berdiri di lahan seluas 2,3 hektar. Namun kawasan yang bisa dibangun hanya 60 persen.

Menurut Idris, keistimewaan dari alun-alun ini dibandibgkan Alun-Alun Depok di GDC Cilidong adalah adanya setu.

"Di sini ada setu, di sana tidak," tutur Idris.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved