Gembong PDIP Janji Sampaikan ke Heru Budi soal Ajudan Arogan ke Wartawan: Jangan jadi Jurang Pemisah

Menurutnya, ajudan harus bisa memisahkan antara tugas Heru Budi di Jakarta sebagai Pj Gubernur dan ketika menjabat Kepala Sekretariat Presiden.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi
Suasana pengawal Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menjaga wartawan yang ingin mewawanca atasan mereka, di Ruang Pola Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PDIP sekaligus anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, bakal menyampaikan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait sikap pengawalnya yang terkesan kerap arogan ke wartawan.

Hal itu menyikapi adanya aksi arogan ajudan Heru Budi ke wartawan seusai penandatangan kerja sama antara Pemprov DKI dengan Pemprov Bali di Ruang Pola Balai Kota pada Senin (10/7/2023) lalu.

"Kami komunikasi informal lah (ke Heru Budi), mudah-mudahan ini bisa dilepaskan dalam rangka memperlancar komunikasi," kata Gembong kepada wartawan, Kamis (13/7/2023).

Gembong menegaskan sejatinya ajudan tak boleh offside dalam mengawal Heru Budi yang merupakan pejabat publik di Jakarta.

Apalagi, sampai menghalangi tugas pers.

"Seharusnya, bahwa jabatan gubernur melekat pada ajudan, ya. Tapi, ajudan tidak boleh menghambat komunikasi antara pejabat dengan wartawan karena di era keterbukaan seperti ini memang komunikasi timbal balik antara pejabat dan wartawan harus terbuka lebar," ujar Gembong.

Baca juga: Pengawal Pj Gubernur DKI Dianggap Arogan, Dorong Hingga Halangi Wartawan Hendak Wawancarai Heru Budi

Menurutnya, ajudan harus bisa memisahkan antara tugas Heru Budi di Jakarta sebagai Pj Gubernur dan ketika menjabat Kepala Sekretariat Presiden.

"Jadi, harus dipisahkan kapan dia di Istana dan di Balai Kota.

Harus pandai-pandai memposisikan diri dalam rangka menjalankan tugas pokok sebagai Pj Gubernur agar terbangun komunikasi dengan masyarakat, dengan media dan lain sebagainya," papar Gembong.

Baca juga: JIS Dipermasalahkan: Anak Buah Anies Disemprot Ketua PDIP DKI, PKS Ungkit Jejak Digital Buro Happold

Gembong mengingatkan sikap ajudan Heru Budi jika terus arogan justru akan menciptakan persepsi tak bagus di masyarakat, termasuk menghambat penyampaian kinerja yang telah dikerjakan Heru Budi..

"Prinsip dasarnya itu jangan sampai terjadi jurang pemisah antara PJ dengan masyarakat dan media karena efeknya tidak baik," ujar Gembong.

Ajudan Heru Dianggap Arogan

Sikap berlebihan ajudan Heru Budi dalam mengawal Pj Gubernur sempat memicu keributan dengan wartawan pada Senin (10/7/2023) lalu.

Cekcok antara pengawal Heru Budi dengan wartawan ini diungkapkan Fakhri, salah satu wartawan yang bertugas di Balai Kota.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved