Pria Obesitas 200 Kilogram Meninggal
RSCM Buka Suara Soal Penyebab Meninggalnya Cipto Pasien Obesitas 200 Kilogram, Serupa Kasus Fajri
RSCM akhirnya buka suara perihal penyebab meninggalnya Cipto Raharjo (45) pria obesitas 200 Kilogram. Serupa Muhammad Fajri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akhirnya buka suara perihal penyebab meninggalnya Cipto Raharjo (45) pria obesitas 200 Kilogram.
Cipto adalah pasien obesitas kedua asal Tangerang pengidap obesitas ekstrem yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSCM, Jakarta Pusat.
Sebelum Cipto, pada Kamis (22/6/2023) lalu ada Muhammad Fajri (23) pria berbobot 300 kilogram yang menghembuskan napas terakhirnya di RSCM.
Sama seperti Fajri, versi RSCM, Cipto meninggal dunia karena penyakit komplikasi yang diidapnya dampak obesitas.
"Pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2023 pasien atas nama CR dinyatakan telah meninggal dunia sekitar pukul 02.32 WIB dikarenakan gagal nafas," ujar Humas RSCM, Yani Astuti saat dikonfirmasi, Kamis (20/7/2023).
Yani mengatakan, Cipto menjalani perawatan intensif di RSCM sejak 11 Juli 2023 usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang.
Baca juga: Telepon Terakhir dari Cipto Pria Obesitas 200 Kg Sebelum Meninggal, Sang Kakak Buru-buru ke RSCM
"Setelah dilakukan triage kegawatdaruratan ditemukan komplikasi sehingga pasien membutuhkan perawatan dari profesi multi disiplin ilmu dan dilakukan perawatan lanjutan di ruang rawat inap Gedung A," tutur Yani.
Yani mengatakan, selama menjalani perawatan di RSCM, Cipto ditangani oleh tim dokter dari berbagai macam bidang keahlian mulai dari dokter ahli perawatan intensif (intensivis), pulmonologi (paru), kardiovaskular (jantung), pencernaan, syaraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, rehabilitasi medik, dan didukung oleh perawat serta berbagai tenaga kesehatan lainnya.
"Pemulasaraan jenazah dilakukan di RSCM secara muslim.
Pengurusan jenazah selanjutnya hingga ke pemakaman dilakukan oleh pihak keluarga, dan kami dari RSCM hanya membantu sampai proses pemulasaran dan pengantaran hingga ke mobil jenazah pasien," kata dia.
Kesaksian Kakak Almarhum
Sebelum meninggal dunia, Cipto sempat menghubungi sang kakak Ristanto pada Selasa (18/7/2023) petang.
Kepada sang kakak, Cipto menceritakan kondisi terakhirnya saat menjalani perawatan intensif di RSCM.
Saat itu, kondisi Cipto memburuk. Pria lajang itu mengaku sesak nafas.
Ia pun meminta sang kakak langsung ke RSCM.
Baca juga: Derita Cipto Pria Obesitas 200 Kg Asal Tangerang Semasa Hidup, Tak Bisa Jalan Terpaksa Merangkak
Ristanto pun lantas bergegas mendatangi RSCM setelah menerima panggilan dari Cipto Raharjo.
Ia pun tiba di RSCM sekira pukul 21.00 WIB.
"Napasnya itu sesak. Sebelum magrib (Cipto) sadar sempat nelepon saya suruh ke sana (rumah sakit)," kata Ristanto dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/7/2023).
Ristanto mengatakan berbagai penyakit yang diderita adiknya terdeksi setelah menjalani perawatan di RSCM.
Cipto Raharjo diketahui menderita penyakit jantung, paru-paru, hingga ginjal.
Ristanto melanjutkan ceritanya. Setibanya di RSCM, ia tidak bisa menemui adiknya karena kondisinya yang memburuk.
Sekira pukul 24.00 WIB, Ristanto dipanggil dokter.
Saat itu ia dimintai persetujuan oleh dokter untuk mengambil tindakan terhadap adiknya.
Tindakan tersebut harus diambil tim medis karena Cipto mengeluarkan dahak disertai darah.
Ristanto pun lantas menyetujui permintaan dari tim dokter.
"Akhirnya dokter ambil tindakan bahwa mau dimasukkin selang yang ada kameranya, jadi mau mengetahui bahwa penyakitnya apa, karena airnya banyak banget di dalam paru-paru itu," katanya.
Setelah tindakan medis selesai, kondisi Cipto justru semakin memburuk.
"Kondisinya semakin parah, yang tadi tekanan darahnya 100 sekarang berubah jadi 50," ujarnya.
Setelah dilakukan tindakan medis, Ristanto diperbolehkan memasuki ruang tempat Cipto dirawat.
Saat itu kondisi Cipto sudah koma dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 03.00 WIB.
"Pukul 03.00 lewat (meninggal), jantungnya sudah berhenti, jantungnya dipompa kan enggak bisa bisa, dinyatakan meninggal," ucap dia.
Kini jenazah Cipto langsung dibawa ke Tegal, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.