Viral di Media Sosial

Setelah Viral Kritik Jalanan Rusak, Kini Giliran Influencer Ini Kritik Pemda Lampung Soal Sampah

Ikram Afro Attamimi diketahui mengkritik sampah yang ada di Lampung dan berujung mempertanyakan dukungan Pemda Lampung kepada masyarakat.

TikTok Ikram Afro Attamimi
Diunggah di akun Tik Tok pribadinya, ia diketahui mengkritik sampah yang ada di Lampung dan berujung mempertanyakan dukungan Pemda Lampung kepada masyarakat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Lampung lagi-lagi kena sentil masyarakat.

Setelah sebelumnya, jalanan rusak di Lampung viral lantaran dikritik Bima Yudho Saputro, kali ini seorang influencer Lampung bernama Ikram Afro Attamimi ikut bersuara.

Diunggah di akun Tik Tok pribadinya, ia diketahui mengkritik sampah yang ada di Lampung dan berujung mempertanyakan dukungan Pemda Lampung kepada masyarakat.

Hal ini bermula dari dirinya yang hadir dalam pembersihan sampah di Pantai Sukaraja, Lampung.

Diketahui pembersihan sampah di pantai tersebut digagasi oleh Pandawara Group.

Baca juga: Kebakaran Permukiman Padat di Setiabudi, Gulkarmat Tambah Pasukan: 23 Unit & 95 Petugas ke TKP

Dibantu masyarakat hingga relawan, sampah berhasil dibersihkan di lokasi tersebut.

Namun yang membuat miris ialah minimnya dukungan dari pemerintah Lampung dalam aksi tersebut.

"Enak ya jadi pemerintah di Lampung. Jalan rusak dibenerin. Bilang nggak ada anggaran dikasih Pak Jokowi. Sampah banyak, viral, masyarakat yang benerin. Support mana pemerintah?," keluhnya dikutip Jumat (21/7/2023).

Dalam videonya, Ikram Afro menyebut tak ada bantuan dari Pemda Lampung kepada masyarakat maupun relawan saat aksi bersih-bersih sampah tersebut.

Bahkan untuk sekedar air mineral saja ia harus merogoh dari koceknya sendiri.

"Saya di lapangan kemarin. Saya berangkat dari jam 3 subuh dari Jakarta, sampai di Lampung jam 8. Jam 8 saya langsung ke lapangan, sampai saya kelar itu jam 4. Tau gak? Botol aqua minum aja nggak ada loh supportnya," bebernya.

Ia pun menantang pemerintah Lampung dengan melihat buktinya yang ada di story sosial medianya.

"Saya boleh dicek di story saya ya. Saya waktu itu cuma bawa dompet uang Rp100 ribu. Beli tiga dus bagiin ke orang-orang, saking nggak ada supportnya," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved