Terkuak Sisi Kelam di Balik Pudarnya Geliat Prostitusi Gang Semen Puncak, Pria Nakal Mulai Sadar
Terkuak sisi kelam di balik geliat prostitusi di Gang Semen, Puncak, Bogor yang kini mulai memudar. Gang Semen mulai ditinggalkan pria hidung belang.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Terkuak sisi kelam di balik geliat prostitusi di Gang Semen, Puncak, Bogor yang kini mulai memudar.
Gang Semen kerap menjadi sorotan karena namanya yang sudah dikenal di kalangan pria hidung belang.
Namun, Gang Semen kini tidak lagi menjadi primadona. Lokalisasi yang berada di kawasan Puncak itu kini sepi.
Polisi pun mengungkapkan alasan di balik sepinya aktivitas di lokasi prostitusi itu.
Terkuak pula sisi kelam di balik lokalisasi tersebut.
"Memang saat ini gang semen sudah sepi, alhamdulilah berarti ya banyak pria hidung belang yang sudah sadar," kata Kapolsek Megamendung, AKP Eddy Santosa, Rabu (26/7/2023)
Eddy mengungkapkan pihaknya selalu memberi imbauan dan pendampingan kepada pelaku prostitusi di Gang Semen.
"Kalau posisi kita, hanya sebatas pendampingan dan pengawasan sampai saat ini juga masih berjalan, cuman sekarang memang gang semen sudah mulai sepi," ungkapnya.
Baca juga: Marak Prostitusi Online di Kos dan Kontrakan di Bekasi, Polisi Bakal gelar Razia
Selain itu, AKP Eddy telah mendengan kabar bahwa Gang Semen bakal tutup mengingat peminatnya semakin berkurang.
"Kalau wacana ditutup itu bukan kewenangan kita ya tapi disitu sudah sepi. Gang Semen itu alamiah lokalisasi yang spontan. Kemungkinan akan tutup dan membubarkan diri dengan sendirinya," paparnya.
AKP Eddy Santosa pun bersyukur atas informasi yang didapatnya itu.
"Kalau memang sepi dan sudah tutup dengan sendirinya ya bagus, berarti pria hidung belang sudah mulai sadar," pungkasnya.
Sisi Kelam Gang Semen

Terkuak kisah kelam lokasi prostitusi Gang Semen di kawasan Puncak, Bogor.
Kisah itu dibagikan pria yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Pria misterius itu kerap menawarkan wanita di Gang Semen sejak 1960-an dan tak jarang kedatangan tamu mancanegara yang sudah lama tinggal di Indonesia.
"Sudah ada sejak dulu tahun 1960-an, dulu mah tak jarang orang-orang China kesini, sekarang mah sudah jarang banget," ujar lelaki misterius pada TribunnewsBogor.com, Rabu (26/7/2023).
Ia menceritakan wanita penghibur dan germo di Gang Semen itu dahulunya dihuni oleh orang-orang Indramayu.
"Tahun 1960-1975 Orang Indramayu semua, PSK (pekerja seks komersial) sama germonya juga sama dari Indramayu. Hampir 100 persen orang Indramayu," ungkapnya.
Karena banyaknya wanita dan germo dari Indramayu, tak jarang dirinya mengantarkan wanita beberapa wanita penghibur tersebut pulang ke kempung halamannya.
"Waktu dulu saya sering bolak-balik Indramayu aterin temen pulang," imbuhnya.

Seiring berjalannya waktu, diperiode 1975 wanita penghibur sekitaran Bogor mulai datang guna melayani pria hidung belang.
"Tahun 1975, 1980an kesini udah banyak orang-orang Sukabumi, Cianjur pada datang," sambungnya.
Memasuki 2000-an, Gang Semen mulai berjaya dan memiliki kemewahan tersendiri bagi pria hidung belang.
Menurutnya, wanita di Gang Semen rata-rata berusia 20 tahun jutaan rupiah sekali sewa.
"Disini kisaran Rp 300.000 itu short time, kalau mau sampai pagi tergantung negosiasinya aja, bisa sampai jutaan, sama kamar," ungkapnya.
Meskipun sempat alami kejayaan, Gang Semen yang sekarang bukanlah yang dulu.
Baca juga: Prostitusi Online ABG di Puncak Bogor Terkuak: Sewa Tempat Buat Ngepos, Ada yang Datang dari Depok
Mati surinya Gang Semen menurut pria misterius itu sejak pandemi datang hingga menjamurnya MiChat.
"Pokoknya setelah covid aja udah mulai sepi, kalah sama aplikasi. Diobral si dia (Michat) mah," jelasnya.
Menjamurnya MiChat membuat beberapa kawannya sesama germo, memilih pulang kampung, sebab saat ini gang semen sudah mulai benar-benar sepi.
"Ibu warung dari Cikijing, dia udah pulang seminggu yang lalu ke rumahnya. memang itu sepi terus mau tutup katanya mah. Udah gak ada pemasukan. Temen-temen saya aja banyak yang sudah pulang, saya juga mau pulang ke Majalengka nggak tahu bakal kesini lagi nggak, faktor utamanya bingung karena sepi," paparnya.
Tidak hanya itu, PSK di Gang Semen pun sudah pada meninggalkan tempat prostitusi yang prestisius tersebut.
"Perempuan juga sudah sedikit, udah nggak banyak lagi, warung juga tutup. Perempuan yang rumahnya deket sudah gak ada, tinggal orang jauh semua, orang pelabuhan, Sukabumi," tandasnya.
Nasib gang semen saat ini diunjuk tanduk, tergerus oleh kemajuan teknologi. Dirinya mengatakan kedepannya kemungkinan gang semen akan tutup, karena beberapa penghuninya sudah meninggalkan gang semen.
"Sepi terus, kemungkinan mau tutup, udah gak ada pemasukan lagi," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.