Neno Warisman Singgung Nilai Kehidupan Kerap Diabaikan Dalam Pembuatan Film

Neno Warisman beri komentar terhadap dilm Anak Pulau yang disutradarai oleh Sigit Ariansyah.

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Neno Warisman dijumpai awak media di acara Munajat 212, Kamis (21/2/2109). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Neno Warisman beri komentar terhadap dilm Anak Pulau yang disutradarai oleh Sigit Ariansyah.

Sebagai informasi, Anak Pulau menjadi rangkaian film dalam CeritaQu atau Cerita Qurani.

Di mana CeritaQu merupakan film yang digarap oleh Sigit bersama forum pelayan Al Quran dan masuk dalam film non komersil.

Film ini mengangkat tokoh guru agama yang berjasa di daerah pelosok Indonesia. Di mana mereka dengan ikhlas dan tulus membagikan ilmu tanpa dibayar sepeserpun.

Sudah menonton satu diantara film dalam CeritaQu membuat aktris senior ini ikut buka suara.

Ia merasa bahwa film Anak Pulau yang mengisahkan perjuangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, Mawardi hingga memiliki sebuah sekolah gratis sangat menyentuh.

Adapun nilai kehidupan yang tertuang di dalamnya begitu dalam meski durasi film hanya setengah jam saja.

"Nilai yang dibawa ini oleh film ini yang diabaikan oleh negeri ini adalah values of life. Nilai-nilai kehidupan yang diwariskan ini yang menjadi hal yang disepelekan," jelas Neno di TMII, Senin (31/7/2023).

Padahal selama ini jika ke Pulau Tidung maka umumnya untuk berekreasi. Namun nyatanya ada tokoh-tokoh yang berjasa di pulau tersebut.

"Orang gegap gempita pergi ke Pulau Seribu karena image atau konotasi jalan-jalan nggak ada yang seorang pun yang gak kenal Pulau Seribu. Melihat sebuah kehidupan ada pahlawan-pahlawan yang tidak dikenal oleh para pelancong namun malaikat mengenalnya Allah SWT yang mencatatnya," ungkapnya.

Sekilas tentang Film Anak Pulau

Anak Pulau ditayangkan langsung di Bayt Al Quran dan Museum Istiqlal Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin (31/7/2023) kemarin.

Di mana film ini mengisahkan perjuangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, Mawardi hingga memiliki sebuah sekolah.

Dengan durasi setengah jam, film ini menggambarkan perjuangan Mawardi yang merupakan anak guru ngaji di pulau terpencil untuk mendirikan sekolah gratis.

Tak hanya itu, perjalanannya hingga meraih jabatan seperti saat ini juga ikut dikulik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved