Pembakaran Sampah di Belakang RSU Tangsel Bikin Anak di Pamulang ISPA Sampai Dilarikan ke RS Swasta
Lahan di belakang rumah sakit pelat merah itu kerap dijadikan area pembakaran sampah dan asapnya menjadi polusi menyesakkan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Lingkungan sekitar Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan atau RSU Tangsel bukannya asri menyejukkan tetapi malah tak terawat dan membuat warga sekitarnya sakit.
Lahan di belakang rumah sakit pelat merah itu kerap dijadikan area pembakaran sampah dan asapnya menjadi polusi menyesakkan.
Bahkan warga sekitar terpapar asap sampai ada anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.
Hal itu yang dialami sejumlah warga Perumahan Pamulang Permai, Pamulang, termasuk Nurissa Anindya dan keluarga.
Nurissa mengungkapkan, hampir setiap sore ada pembakaran sampah di belakang RSU Tangsel.
Asapnya berhembus ke area permukiman di sekitarnya termasuk Pamulang Permai.
Sangat mengganggu, asap pembakaran sampah itu sampai masuk ke dalam rumah.
"Setiap sore selalu ada pembakaran sampah di situ. Lokasi pembakaran sampahnya di belakang RSU Tangsel," kata Nurissa saat dihubungi TribunJakarta, Selasa (1/8/2023).
"Bau pembakarannya selalu masuk ke dalam rumah padahal sudah ditutup semua pintunya," tambahnya.
Nurissa mengungkapkan, area RSU Tangsel memang dulunya tempat pembuangan sampah.
Ia menyayangkan hadirnya fasilitas kesehatan milik Pemkot Tangsel tidak mensterilkan area di sekitarnya.

"Dulu RSU itu emang tempat pembuangan sampah dan banyak pemulung tinggal di bedeng-bedeng sekitar situ."
"Kirain sejak jadi RSU bakal dibersihkan, gak tahunya tetap sama saja. Miris banget lingkungan RS malah kaya gitu," kata Nurissa.
Asap pembakaran terus menerus yang menyakiti pernapasan itu berakibat buruk bagi anak-anak.
Keponakan Nurissa, Raya berusia 8 tahun, harus menderita ISPA akibat pembakaran sampah yang tidak ditangani aparat Pemkot Tangsel.
Nurissa sampai geleng kepala lantaran pihak Pemkot Tangsel bergeming tak ada tindak lanjut walaupun ia sudah sejak sebulan lalu meramaikan keluhannya itu ke media sosial dan me-mention Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.
Sudah tiga hari, Raya, keponakan Nurissa harus dilarikan ke Rumah Sakit Eka Hospital karena ISPA.
"Akhirnya yang kami takutkan kejadian juga, ponakan saya akhirnya sabtu lalu sesak napas dan harus dilarikan ke RS ternyata terkena ISPA," ujar Nurissa.
"Diagnosanya ISPA karena udara yang buruk," jelasnya.
Nurissa berharap tidak ada lagi pembakaran sampah yang sampai membuat lingkungan berkabut asap dan anak-anak sesak napas.
"Pembakaran sampah ini udah lama banget sebenernya terjadi, tapi emang selalu di bulan-bulan kering kaya gini ngeganggu banget," ujarnya.

Keluhan soal pembakaran sampah di belakang RSU Tangsel juga disampaikan Rizki, warga Pamulang Permai lainnya.
Baru pindah ke Pamulang tahun ini, asap pembakaran sampah itu begitu mengganggu setiap malamnya bersama istri.
"Setiap malam bau bakaran sampah. Sialan emang tuh yang bakar sampah," kata Rizki.
Tindakan Pemkot
Setelah viral dan jatuh korban, Pemkot Tangsel akhirnya bergerak.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mendatangi area belakang RSU Tangsel dan menegur orang yang melakukan pembakaran sampah.
Peneguran itu dibuatkan video dan diunggah di Instagram @humaskotatangsel.
Terlihat pada video yang diunggah hari ini, Selasa (1/8/2023), warga yang membakar sampah mematikan tabunannya dengan menyiram air.
"Jangan dibakarin lagi ya. Kasih tahu teman-temannya," kata petugas Dinas Lingkungan Hidup Tangsel pada video tersebut.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.