Pria Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol

Perindo DKI Minta Ancol Perhatikan Keluarga Hasanuddin, Korban Tewas di Tangan Sekuriti

DPW Perindo DKI meminta manajemen tempat wisata Ancol Taman Impian ikut bertanggungjawab atas kasus penganiayaan maut terhadap korban Hasanuddin (42).

ISTIMEWA
Sekretaris DPW Perindo DKI Jakarta Ramdan Alamsyah mendatangi keluarga Hasanuddin, korban tewas dianiaya sekuriti Ancol. DPW Perindo DKI meminta manajemen tempat wisata Ancol Taman Impian ikut bertanggungjawab atas kasus penganiayaan maut terhadap korban Hasanuddin (42). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - DPW Perindo DKI Jakarta meminta manajemen tempat wisata Ancol Taman Impian ikut bertanggungjawab atas kasus penganiayaan maut terhadap korban Hasanuddin (42) yang tewas dianiaya empat sekuriti.

Permintaan ini menyusul kenyataan bahwa Hasanuddin nyatanya merupakan Ketua DPC Partai Perindo Kecamatan Pademangan.

Sekretaris DPW Perindo DKI Jakarta Ramdan Alamsyah menuturkan, kasus yang menimpa kadernya ini adalah persoalan yang serius, apalagi telah merenggut nyawanya.

Kondisi terkininya, istri dari korban Hasanuddin harus menjadi orangtua tunggal menghidupi tiga anaknya.

"Anak-anaknya masih kecil-kecil ada tiga orang yang masih butuh biaya sekolah, butuh biaya kehidupan," ucap Ramdan, Jumat (4/8/2023).

"Bagaimana kelanjutan hidupnya berkeluarga, kita meminta bagaimana pertanggungjawaban Ancol," sambungnya.

Ramdan menyatakan kasus yang menimpa kadernya ini adalah pelanggaran HAM berat.

"Ini sudah sangat keji dan bagian daripada pelanggaran HAM yang dilakukan di lingkungan Ancol," tegasnya.

Sebelumnya, Hasanuddin tewas dianiaya lima sekuriti Ancol yakni P (35), H (33), K (43), S (31), dan A yang masih buron pada Sabtu (29/7/2023) lalu.

Atas kasus ini, kelima tersangka dijerat pasal 170 KUHP juncto 351 KUHP tentang penganiayaan maut sehingga terancam 12 tahun penjara.

Kasus ini bermula saat Hasanuddin dituduh maling ketika berkunjung ke Ancol lalu dianiaya para tersangka menggunakan tangan kosong, bambu, hingga air cabai.

Hasanuddin tewas setelah jenazahnya dibawa keliling menggunakan mobil operasional.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved