Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas
Penampakan Kosan Pembunuh Mahasiswa UI di Depok: Sewa Rp 2 Juta Per Bulan, Sudah Nunggak 2 Bulan
Altaf tinggal bersama dua orang temannya di kosan yang berbentuk satu rumah tersebut. Sudah dua bulan terakhir nunggak bayar.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Penampakan kosan pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) di Kukusan, Beji, Kota Depok terungkap.
Altaf tinggal bersama dua orang temannya di kosan yang berbentuk satu rumah tersebut.
Kosan Altaf pun menjadi tempat polisi melakukan penangkapan setelah pembunuhan kepada juniornya, Muhammad Naufal Zidan (19) terungkap, Jumat (4/8/2023).
Altaf membunuh Zidan lantaran terlilit utang pinjaman online imbas rugi main kripto.
Tak hanya itu, Altaf juga iri dengan nasib Zidan yang sukses bermain kripto.
Pembunuhan itu dilakukan Altaf di kosan milik Zidan dua hari sebelum jasad korban ditemukan.
Polisi pun menangkap Altaf tiga jam setelah korban ditemukan.
Penangkapan itu dilakukan di kosan Altaf, bahkan disaksikan langsung kekasihnya.
Kosan Altaf terletak di Wisma Ladika di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Di kosan tersebut, Altaf sudah setahun terakhir tinggal bersama dua orang temannya.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta, Altaf dan dua temannya menyewa satu rumah sebagai kosan.
Rumah tersebut terlihat cukup besar berwarna cokelat dengan jendela di depannya.
Di depan rumah terlihat halaman luas cukup untuk tempat parkir mobil dan motor.
Ada beberapa sepatu dan helm yang tercecer di teras kosan pelaku.

Di depan kosan pelaku ada bangunan besar yang merupakan kosan per kamar.
Diceritakan penjaga kos, Sunarsih, Altaf sudah tinggal kurang lebih setahun di kosan tersebut.
"Dia aslinya di Jakarta, tinggal di sini sama temen-temennya, tiga orang," kata Sunarsih kepada TribunJakarta.com, Minggu (6/8/2023).
Sunarsih menyebut, per bulan pelaku dan teman-temannya membayar kosan sebesar Rp 2 juta.
Namun sudah dua bulan terakhir pelaku nunggak.
Pembayaran itu per tiga bulan Rp 6 juta, selama enam bulan terakhir dua bulan ini nunggak,"
"Alasannya karena keuangan," jelas Sunarsih.
Semenjak Altaf ditangkap, teman-temannya untuk sementara tidak boleh menempati kosan tersebut.
Teman-teman pelaku berdasarkan informasi yang diterima Sunarsih, tinggal di tempat sepupu.
"Mereka (teman-teman pelaku) satu kampus, cuman beda angkatan," kata Sunarsih.
Saat penangkapan, Altaf kebetulan sedang mengajak kekasihnya ke kosan.

Saat itu, sang kekasih bingung ketika melihat Altaf justru dibawa oleh polisi berpakaian sipil.
"Pas ditangkap itu ada ceweknya. Ceweknya nunggu di atas motor, sementara Altafnya masuk ke dalam katanya mau ngambilbarang buat temennya, polisi datang saat itu," ucap Sunarsih.
Akhirnya Altaf dibawa tanpa perlawanan, sementara kekasihnya ditinggalkan di kosan.
Sunarsih pun kala itu belum mengetahui apa alasan Altaf dibawa polisi.
"Ya ibu juga gatau, ibu kaget ini Altaf dibawa. Soalnya baru pertama kali belum dipanggil sama polisi, langsung begitu dibawa aja," kata Sunarsih.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.