Ternyata Ini Asal Usul Roti Buaya yang Identik dengan Pernikahan Betawi, Sarat Makna Bagi Pengantin!
Ternyata Ini Asal Usul Roti Buaya yang Identik dengan Pernikahan Betawi, Sarat Makna Bagi Pengantin!
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Roti buaya menjadi cirikhas bagi pernikahan masyarakat Betawi.
Di Jakarta, orang Betawi asli biasanya akan menghadirkan roti buaya pada saat merayakan pesta pernikahan mereka.
Umumnya, roti buaya yang dibawa oleh pengantin laki-laki saat acara serah-serahan berukuran cukup besar sekitar 50 centimeter.
Bukan sekedar karena rasanya yang manis, pemilihan roti buaya sebagai simbol pernikahan bagi warga Betawi rupanya memiliki makna tersendiri.
Sebenarnya, tidak diketahui secara pasti sejak kapan roti buaya menjadi seserahan wajib calon pengantin laki-laki Betawi ketika menikahi pengantin wanita Betawi.
Akan tetapi, konon tradisi ini terjadi ini terjadi karena adanya pengaruh bangsa Eropa yang pernah masuk ke Jakarta.
Dulu orang-orang Eropa menggunakan bunga sebagai simbol mengungkapkan kasih sayang mereka kepada kekasihnya.
Masyarakat Betawi, tidak mau ketinggalan.
Mereka menggunakan roti buaya untuk simbol kesetiaan kepada pasangan.
Pemilihan buaya sebagai lambang kesetiaan, bukan tanpa alasan.
Rupanya, hal ini mengacu pada sifat binatang tersebut.
TribunJakarta.com pernah menuliskan, berdasarkan keterangan yang ada di Museum Betawi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terkait sejarah Roti Buaya, suku Betawi meyakini bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya.
Maka dari itu, roti buaya dipercaya sebagai simbol kesetiaan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Sementara itu, mengutip website Jakarta Tourism makna lain dari roti buaya juga diungkapkan oleh seorang peneliti sejarah Betawi, JJ Rizal.
Menurut JJ Rizal, makna roti buaya dalam budaya Betawi tak lepas dari letak daerah Kota Jakarta itu sendiri.
Zaman dulu, kononĀ Jakarta dikelilingi oleh 13 sungai.
Dari sungai ini, kemudian buaya-buaya sering bermunculan dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Pun demikian, dibuatnya roti buaya ini memang karena masyarakat Betawi terinspirasi dengan kesetiaan buaya.
Mereka disebut hanya kawin sekali dalam seumur hidupnya.
Itulah asal usul tentang roti buaya sebagai ciri khas pernikahan Betaawi.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.