Asal Usul Semur Jengkol yang Bau Tapi Enak! Tercipta dari Interaksi Orang Belanda dan Indonesia

Asal Usul Semur Jengkol yang Bau Tapi Enak! Tercipta dari Interaksi Orang Belanda dan Indonesia

Wartakotalive.com/Luthfi Khairul Fikri  
Harga jengkol lebih mahal dari biasanya di Pasar Baru Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (12/6/2019).  

Selain disajikan untuk sehari-hari, semur juga kerap kerap dihidangkan dalam momen-momen besar.

Seperti ketika lebaran, perkawinan, atau acara-acara lainnya.

Masyarakat Betawi menggunakan jengkol sebagai bahan utamanya.

Hidangan ini kemudian berkembang dengan pengaruh beberapa budaya.

Selain bangsa Eropa, semur jengkol Betawi juga memiliki citarasa yang dipengaruhi oleh tradisi Timur Tengah, juga India yang kerap menggunakan banyak rempah-rempah.

Sementara rasa manis dari kecapnya,merupakan campuran pengaruh dari masakan Tionghoa peranakan.

Zaman dulu, banyaknya pohon jengkol yang tumbuh di pekarangan rumah masyarakat Betawi.

Sehingga masyarakat kerap menjadikan jengkol sebagai makanan sehari-hari.

Adapun dalam sejarah Betawi, terdapat dua wilayah penghasil jengkol terbesar pada masanya yakni kawasan Pondok Gede, dan Lubang Buaya.

Itulah asal usul semur jengkol yang jadi makanan favorit masyarakat Betawi.

Tidak hanya zaman dulu, bahkan jengkol masih banyak digemari oleh masyarakat di zaman sekarang.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved