Viral di Media Sosial
Harumnya Mayat Korban Kecelakaan Kereta, Dokter Intan Kaget: Rambutnya Kayak Habis Disisir
Semerbak harum masuk ke hidung dokter Intan Rachmita saat dikabarkan ada mayat korban kecelakaan kereta yang perlu diautopsi.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Semerbak harum masuk ke hidung dokter Intan Rachmita saat dikabarkan ada mayat korban kecelakaan kereta yang perlu diautopsi.
Sesosok mayat malam itu menjadi pengalaman sekali seumur hidup dokter Intan.
Ia menceritakannya di media sosial TikToknya yang hanya hingga hari ini, Kamis (10/8/2023) sudah ditonton 181 ribu kali.
dokter Intan mengaku peristiwa tersebut terjadi di tahun 2011.
Kala itu ia sedang bertugas di bagian autopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Waktu itu aku hari Rabu jaga malam," ucap dokter Intan dikutip TribunJakarta dari TikTok pada Rabu (9/8/2023).
"Aku sama temannku berdua menunggu di ruang kelas, kalau ada otopsi biasanya perawat forensik bakal ketuk pintu kita," imbuhnya.
Lalu di pukul 21.00 WIB, dokter Intan mendadak mendapatkan tugas untuk mengautopsi mayat.
Dokter Intan bercerita selama 3 bulan bertugas di bagian autopsi dirinya tak takut dengan darah ataupun kondisi mayat yang tak utuh.
Yang membuat dokter Intan merasa gemetar setiap ingin autopsi adalah aroma yang dikeluarkan dari mayat yang biasanya sangat menusuk hidung.
Namun malam itu sangat berbeda, dokter Intan mengaku tak mencium aroma tak sedap.
Setibanya di bagian depan ruang autopsi ia malah mencium aroma melati yang semerbak.
"Di ruang otopsi itu bersih banget, di depannya ada namanya ruangan timbangan mayat," kata dokter Intan.
Nah di depan ruangan mayat itu yang aku cium adalah bau harum, bau bunga melati," imbuhnya.
Dokter Intan mengaku baru pertama kali mencium bau seperti itu.
Bau melati semakin menguat saat dirinya memasuki ruang autopsi.
"Selama stase di forensik aku baru pertama kali cium bau itu, karena biasanya cuma bau formalin," kata dokter Intan.
"Pas aku masuk ke ruang otopsi itu baunya semakin semerbak,"
"Bener-bener bunga melati,"
"Dan di ruangan cuma ada satu mayat yang tergeletak," imbuhnya.
Saat melihat kondisi mayat pria yang diperkirakan berusia 50 tahun itu, dokter Intan dibuat semakin merinding.
Pasalnya mayat tersebut tampak rapi dan sangat bersih.
Padahal berdasarkan laporan yang diterima dokter Intan, pria itu meninggal dunia karena ditabrak kereta.
"Kondisi mayatnya dalam kondisi sangat-sangat rapi, berdasarkan laporan itu korban ketabrak kereta," ujar dokter Intan.
"Aku sama temen-temanku langsung lihat-lihatan 'ini bener ketabrak kereta',"
"Karena mayatnya itu bersih rapi, enggak ada bercak darah atau berantakan gitu," imbuhnya.
Menurut dokter Intan, pria tersebut tak seperti orang yang sudah meninggal, namun hanya seperti sedang tertidur.
Saat mendekat ke arah mayat itu, dokter Intan dan temannya mencium bau melati yang semakin menyengat.
"Ketika kita dekati mayatnya itu baunya semakin semerbak," ucap dokter Intan.
"Itu mayat terapi yang pernah aku temukan,"
"Biasanya berantakan,"
Bajunya masih dimasukin, rambutnya masih rapi kayak abis disisir," imbuhnya.
Setelah dilakukan autopsi luar, dokter Intan kemudian menduga pria tersebut meninggal dunia karena mengalami cedera di kelapa bekalang.
"Lalu dari pemeriksaan kita menemukan luka di belakang kepala," ujar dokter Intan.
"Kemungkinan itu yang membuat beliau meninggal," imbuhnya.
dokter Intan mengaku baru pertama kali melihat mayat yang kondisinya rapi, bersih, dan wangi seperti itu.
Ia menyakini semasa hidupnya pria tersebut adalah sosok yang baik.
"InsyaAllah ini mayat orang baik, pertama kali dalam hidup aku sampai detik ini aku belum pernah menemukan mayat seperti ini," ucap dokter Intan.
"Seperti tertidur, tersenyum rapi, bersih, harum, padahal tertabrak kereta," imbuhnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
SOSOK Dosen Legendaris UI, 'Pak Dibyo' yang Menangis Dengar Kisah Anak di Kupang Lolos Psikologi UI |
![]() |
---|
4 Fakta Terbaru Kasus Freerunners Bandung Bagi-bagi Bir: Didenda Pemkot sampai Kena Boikot |
![]() |
---|
Anak Kuli Bangunan di Kupang Berhasil Masuk UI, Sempat Niat Tak Ikut SNBP Karena Nyinyiran Guru |
![]() |
---|
Kisah Alif, Alumni ITB Banting Tulang Sejak Kuliah, Kini Bisa Umrahkan dan Belikan Rumah sang Ibu |
![]() |
---|
Tanggapan Pihak Pocari Sweat Run 2025 soal Aksi Bagi-bagi Bir Gratis, Freerunners Bandung Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.