Pegawai BUMN Simpan Puluhan Senjata Api
Kamuflase Pegawai BUMN Terduga Teroris di Bekasi, Jarang Interaksi Tapi Suka Ikut Rapat RT
Pegawai BUMN terduga teroris di Bekasi diduga melakukan siasat kamuflase selama tinggal di Perumahan Persona Anggrek Harapan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Pegawai BUMN terduga teroris di Bekasi diduga melakukan siasat kamuflase selama tinggal di Perumahan Persona Anggrek Harapan, RT 07 RW 27, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Ichwanul Muslimin ketua RT setempat mengatakan, terduga pelaku berinisial DE baru tinggal di lingkungannya sekitar enam bulan.
Selama tinggal, dia terbilang jarang berinteraksi dengan warga setempat tetapi suka ikut rapat bersama pengurus lingkungan RT.
"Kalau keluarganya jarang (interaksi), tapi kalau rapat RT dateng dia makanya kita enggak nyangka," jelasnya.
Kepribadian DE terbilang ramah, selain ikut rapat RT dia juga ikut dalam kegiatan lingkungan diantaranya membantu perbaikan saluran melalui sumbangan dana.
"Ramah, kalau ngobrol enggak, karena kita interaksinya kalau dia mau berangkat kerja aja," jelas dia.
Aktivitasnya sering dihabiskan untuk bekerja, dia diketahui merupakan pegawai BUMN yang berdinas di PT KAI (Kereta Api Indonesia).
"Jarang berbincang panjang lebar enggak ada," jelas dia.
Ada pun, Densus 88 melakukan penangkapan dan penggeledahan rumah terduga teroris berinisial DE di Bekasi, Senin (14/8/2023).
Penggeledahan dan penangkapan dilakukan siang tadi sekira pukul 13.00 WIB, di dalam rumah terdapat barang bukti belasan senjata api.
Senjata api terdiri dari berbagai jenis lengkap dengan ratusan amunisi, selain itu ditemukan bendera berlambang ISIS dan buku-buku yang terkait ajaran terorisme.
DE diketahui merupakan bagian penebar propaganda di media sosial dalam jaringan terorisme.
Berlatih Menembak
Juru bicara Densus 88 Anteror, Polri Kombes Aswin Siregar, mengungkapkan, DE kini tengah dalam masa pelatihan sebelum melakukan teror atau amaliyah.
Peristiwa kerusuhan di Mako Brimob 2018 silam yang memantiknya untuk berispa melakukan aksi teror.
Puluhan senjata yang dimilikinya itu juga didapatkan demi melancarkan aksi amaliyah yang tengah dipersiapkannya.

"Saya memahami paham daulah (negara, red) pada tahun 2014 dan berbaiat kepada ABU BAKAR AL BAGHDADI (membaca teks baiat di media sosial) saat ramainya ISIS di Indonesia," aku DE seperti ditirukan Kombes Aswin dalam keterangannya.
"Saya menjadi terinsipirasi dan memiliki ghiroh yang tinggi untuk melalukan amaliyah sehingga saya mencari informasi jual beli senjata api," imbuhnya.
Aktivitas DE saat ini masih berlatih menembak di kawasan Gunung Geulis setiap dua bulan sekali.
Senjata yang sering digunakan pelaku DE untuk latihan adalah Baikal Makarov buatan Rusia dengan ukuran peluru 9 milimeter.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.