Teror Air Keras di Pulogadumg

Tanpa Cekcok, Ternyata Ini Motif Pelaku Siram Air Keras ke Pelajar SMK di Pulogadung

Sedangkan satu teman ABH yang lain yang mengendarai motor bersama pelaku dan rekannya masih dalam pencarian polisi.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Tangkapan layar rekaman CCTV detik-detik penyiraman air keras dilakukan kelompok pelajar terhadap pelajar SMK, Muhammad Abidzar (16; kiri bawah), di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023). 

Teman Pelaku Tak Tahu, Si Pengendara Motor Buron

Suasana Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (9/8/2023). Sehari sebelumnya, pelajar SMK bernama Muhammad Abidzar (16) saat pulang sekolah jadi korban penyiraman air keras kelompok pelajar lain di jalan tersebut. 
Suasana Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (9/8/2023). Sehari sebelumnya, pelajar SMK bernama Muhammad Abidzar (16) saat pulang sekolah jadi korban penyiraman air keras kelompok pelajar lain di jalan tersebut.  (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Meski berbonceng tiga dengan temannya, nyatanya satu teman pelaku tak tahu apa alasan ABH melakukan aksi tersebut.

Teman ABH berinisial A yang mengaku kepada polisi tak tahu aksi pelaku.

Sedangkan satu teman ABH yang lain yang mengendarai motor bersama pelaku dan rekannya masih dalam pencarian polisi.

Sri menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah dari korban dan pelaku untuk menghadirkan semua saksi.

"Kepala sekolah berjanji akan menghadirkan anak tersebut. Semuanya, anak pelaku,anak korban, dan anak saksi," sambungnya.

Ibunda Korban Minta Pelaku Diberi Efek Jera

Ibunda korban, Rubiati (52) berharap pelaku penyiraman air keras kepada anaknya dapat segera diproses hukum.

Hal itu dilakukan guna memberikan efek jera kepada pelaku.

"Harapan saya pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku biar ada efek jera dan tidak terulang lagi," kata Rubiati.

Ibunda Abidzar, Rubiati (52) saat menunjukkan obat tetes mata yang digunakan anaknya untuk proses pemulihan dampak penyiraman air keras, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
Ibunda Abidzar, Rubiati (52) saat menunjukkan obat tetes mata yang digunakan anaknya untuk proses pemulihan dampak penyiraman air keras, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Keluarga korban pun masih menunggu kabar terkini dari polisi soal motif pelaku melakukan aksinya.

Sebab, antara korban dan pelaku tidak saling mengenal.

Sementara itu kondisi terkini korban terkuak.

Air keras itu menyebabkan wajahnya melepuh. Ia pun terluka di bagian mata.

Ada enam jenis obat tetes mata dan satu jenis salep yang harus digunakan korban selama masa pemulihan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved