Tak Punya Septic Tank, 410 Warga Ciracas Buang Limbah Tinja ke Kali
410 warga Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur belum memiliki septic tank sehingga membuang limbah tinja ke kali.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Sebanyak 410 warga Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur belum memiliki septic tank sehingga membuang limbah tinja dari rumahnya ke sejumlah aliran kali di permukiman.
Camat Ciracas Yus Wil Rasid mengatakan jumlah 410 warga yang masih melakukan perilaku buang air besar (BAB) secara sembarang itu tersebar pada tiga Kelurahan di wilayahnya.
Kelurahan Kelapa Dua Wetan tercatat sebanyak 21 warga, Kelurahan Ciracas sebanyak 58 warga, dan paling banyak pada Kelurahan Rambutan dengan jumlah 331 warga.
"Membuangnya (limbah tinja) ada yang ke aliran Kali Cipinang, Kali Sura kalau di Kelurahan Rambutan. Macam-macam, pokoknya ada kali (dibuang)," kata Yus Wil di Ciracas, Rabu (23/8/2023).
Perilaku membuang limbah tinja ke kali ini tentu berdampak buruk pada pencemaran lingkungan, dan berisiko menimbulkan berbagai penyakit bagi masyarakat sendiri.
Berdasar data Kecamatan Ciracas, baru dua dari total lima Kelurahan yang sudah bebas dari kasus warga membuang limbah tinja ke saluran air, yakni Kelurahan Cibubur dan Susukan.
Kedua Kelurahan tersebut bebas dari kasus setelah pihak Kecamatan Ciracas melakukan pembangunan septic tank di rumah warga lewat program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"STBM yang sudah selesai (pembangunan septic tank) di Kelurahan Susukan dan Kelurahan Cibubur, sekarang sudah nol kasus. Ini menyusul Kelurahan Kelapa Dua Wetan," ujarnya.

Yus Wil berharap dengan program STBM dan bantuan corporate social responsibility (CSR) yang masih berjalan seluruh warga dari ekonomi tidak mampu dapat memiliki septic tank.
Sehingga tidak ada warga membuang limbah tinja sembarang yang berdampak pada pencemaran lingkungan, serta masyarakat dapat memahami pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
"Makannya saya minta Lurah untuk seleksi (data warga yang belum memiliki septic tank), kalau ekonomi enggak mampu baru kita cari (bantuan), yang mampu kita suruh bikin sendiri," tuturnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.