Viral di Media Sosial
Tawaran RS Sentosa Dinilai Tak Sebanding dengan Bayi Tertukar, Siti Mauliah: Semua Ditanggung Negara
Dua tawaran RS Sentosa ditolak mentah-mentah oleh orangtua bayi tertukar, Siti Mauliah. Tawaran tersebut dinilai tak sebanding.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua tawaran RS Sentosa ditolak mentah-mentah oleh orangtua bayi tertukar, Siti Mauliah.
Diketahui RS Sentosa menawarkan kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab.
Dua penawaran yang diberikan oleh RS Sentosa yaitu memberikan beasiswa hingga SMA dan memberi jaminan kesehatan gratis selama usia anak.
Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan tidak bisa menerima penawaran tersebut.
Menurutnya untuk jaminan kesehatan sudah ada BPJS, lalu soal biaya sekolah juga sudah ditanggung negara.
"Kita tolak lah, sampe SMA kan gratis kalo negeri, untuk kesehatannya kan ada BPJS," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).
Menurutnya, kompensasi yang ditawarkan oleh rumah sakit tidak sebanding dengan kerugian yang di alami oleh Siti Mauliah.
Diketahui bayi Siti Mauliah dan Dian tertukar ketika keduanya melahirkan di RS Sentosa, Bogor pada 18 Juli 2022.
Fakta bayi Siti Mauliah dan Dian tertukar, baru terkuak setahun kemudian tepatnya pada Agustus 2023, ketika mereka melakukan tes DNA.
Ia mengatakan, di dalam persoalan ini terdapat kerugian materil maupun inmateril yang dialami oleh kedua pihak korban yang harus dipertimbangkan.
"Ngapain lah, itu pemanis aja, kita engga kesana arah kompensasinya. Engga seimbang, semua udah di cover sama negara," tegasnya.
Dalam hal ini, kedua pasien yang menjadi korban kelalaian RS Sentosa pun sepakat untuk menempuh jalur hukum.
"Kita udah sepakat sama keluarga bu D, satu perahu lah untuk menggugat rumah sakit dan melaporkan ke polisi," pungkasnya.
Rumah Sakit Bukan Penjahat
Juru bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengklaim rumah sakit sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan ini hingga menemui titik terang.
"Tapi, harus tau juga bahwa rumah sakit dari awal bukan tidak berbuat sesuatu terhadap kasus ini. Rumah sakit yang menginisiasi semuanya, tes DNA rumah sakit, termasuk yang membiayai," ucapnya.
Sehingga menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan oleh rumah sakit perlu juga menjadi pertimbangan bagi pihak keluarga.
Apalagi, dalam hal ini pihak rumah sakit pun mengakui bahwa tertukarnya bayi tersebut adalah human eror.
"Jadi itu harus diliat sebagai niat baik rumah sakit. Jangan juga menempatkan rumah sakit ini seolah-olah penjahat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Dilaporkan Dua Ibu Bayi Tertukar di Bogor ke Polisi, RS Sentosa: Jangan Anggap Kami Penjahat dan Ogah Lanjut ke Jalur Hukum Soal Bayi Tertukar, RS Sentosa Tawarkan Jaminan Kesehatan dan Bea Siswa
Rayuan RS Sentosa Agar Tak Dilaporkan Ibu Bayi Tertukar ke Polisi, Tawarkan Layanan Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
RS Sentosa Beberkan Foto Proses Terungkapnya Bayi Siti dan Dian Tertukar, Menyesal Ada Kejadian Ini |
![]() |
---|
Rencana Siti Lapor Polisi Soal Kasus Bayi Tertukar, RS Sentosa Ngaku Bukan Penjahat & Biayai Tes DNA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.